Friday, August 24, 2018

pengertian Sampel Penelitian menurut ahli

Menurut Sugiyono (2014:62) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. 
  • Contoh Sampel
        1. Sampel Jenuh /  Sensus Sampling
 Sampel jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel, hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relative kecil dari 30 orang, atau penelitian yang ingin membuat generalisasi dengan kesalahan yang sangat kecil. Istilah lain sampel jenuh adalah sensus dimana semua anggota populasi dijadikan sampel (Sugiono, 2014:68).

2. Random Sampling / Sampel Random
Menurut Sugiyono (2001:57) teknik simple random sampling adalah teknik pengambilan sampel dari anggota populasi yang dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu.Menurut Kerlinger (2006:188), simple random sampling adalah metode penarikan dari sebuah populasi atau semesta dengan cara tertentu sehingga setiap anggota populasi atau semesta tadi memiliki peluang yang sama untuk terpilih atau terambil. (sumber: www.statistikian.com)

Pengertian Kinerja Karyawan Menurut para Ahli

1.      Kinerja karyawan
Pengertian kinerja karyawan menurut Hasibuan (2007:105) adalah “suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakn tugas-tugas yang dibebankan kepadanya didasarkan atas kecakapan, pengalaman, dan kesungguhan serta waktu”.
Menurut Mangkunegara (2006:67) kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalm melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Faktor yang mempengaruhi pencapaian kinerja adalah kemampuan (ability) dan faktor motivasi (motivation) sedangkan Menurut Mathis (2002 : 78) Kinerja karyawan adalah apa yang dilakukan oleh seorang karyawan yang mempengaruhi seberapa banyak mereka memberi kontribusi kepada organisasi yaitu dalam arti kualitas, kuantitas output, jangka waktu output, kehadiran di tempat kerja, dan sikap kooperatif.
Faktor-faktor yang mempengaruhi Kinerja karyawan menurut Davis yang dikutip oleh Mangkunegara (2007:67) yang merumuskan bahwa :
- Human performance             = ability + motivation
- Motivation                             = attitude + situtation
- Ability                                    = knowladge + skill
I. Faktor Kemampuan
Secara psikologis, kemampuan (ability) pegawai terdiri dari kemapuan potensi (IQ) dan kemampuan realiti (knowladge+skill) artinya pegawai yang memiliki IQ di atas rata – rata ( IQ 110-120) dengan pendidikan yang memadai untuk jabatanya dan terampil dalam mengerjakan pekerjaan sehari-hari, maka ia akan lebih mudah mencapai kinerja yang diharapkan. Oleh karena itu pegawai perlu ditetapkan pada pekerjaan yang sesuai dengan keahlian (the right man on the right place, the right man on the the right job).
II. Faktor
Motivasi Motivasi terbentuk dari sikap (attitude) seseornag pegawai dalam menghadapi situasi (situation) kerja, sikap mental seorang pegawai harus sikap mental yang siap secara psikologis artinya seorang pegawai harus siap mental, mampu secara fisik, memahami tujuan utama dan target kerja yang akan dicapai mampu memanfaatkan dan menciptakan situasi kerja. Menurut pendapat clelland yang dikutip oleh Mangkunegara (2007:68) bahwa “ Ada hubungan yang positif antara motif yang berprestasi dengan pencapain kinerja”.

 1.1. Indikator  Kinerja karyawan
Menurut Anwar Prabu (2009:75) mengemukakan bahwa indicator kinerja yaitu:
a.       Kualitas
Kualitas kerja adalah seberapa baik seorang karyawan mengerjakan apa yang seharusnya dikerjakan.
b.      Kuantitas
Kuantitas kerja adalah seberapa lama seorang pegawai bekerja dalam satu harinya. Kuantitas kerja ini dapat dilihat dari kecepatan kerja setiap pegawai itu masing-masing
c.     Pelaksanaan tugas
             Pelasanaan tugas adalah seberapa jauh karyawan mampu melakukan pekerjaan dengan akurat atau tidak ada kesalahan.
d.   Tanggung jawab

Tanggung jawab terhadap pekerjaan adalah kesadaran akan kewajiban karyawan untuk melakukan pekerjaan yang diberikan perusahaan.

Pengertian Gaya Kepemimpinan menurut para ahli

1.       Gaya Kepemimpinan
Menurut Mulyadi dan Rivai (2009:42): gaya kepemimpinan adalah pola menyeluruh dari tindakan seorang pemimpin, baik yang tampak maupun yang tidak tampak oleh bawahannya serta menggambarkan kombinasi yang konsisten dari falsafah, keterampilan, sifat, dan sikap yang mendasari perilaku seseorang. Menurut Thoha (2003 : 303) : Gaya kepimpinan adalah suatu norma perilaku yang digunakan oleh seseorang pada saat ornag tersebut mencoba mempengaruhi perilaku orang lain seperti yang ia lihat

Menurut White dan Lippit yang dikutip oleh Reksohadiprodjo dan Handoko (2001:298), mengemukakan tiga tipe kepemimpinan, yaitu antara lain: 1. Otokratis
a.         Semua penentuan kebijaksanaan dilakukan oleh pemimpin.
b.    Teknik-teknik dan langkah-langkah diatur oleh atasan setiap waktu, sehingga langkah-langkah yang akan datang selalu tidak pasti untuk tingkat yang luas.
c.         Pemimpin biasanya mendikte tugas kerja bagian dan kerja bersama setiap anggota.
d.    Pemimpin cenderung menjadi “pribadi” dalam pujian dan kecamannya terhadap kerja setiap anggota, mengambil jarak dari partisipasi kelompok aktif kecuali bila menunjukan keahliannya.

2. Demokratis
a.        Semua kebijaksanaan terjadi pada kelompok diskusi dan keputusan diambil dengan dorongan dan bantuan dari kelompok.
b.        Kegiatan-kegiatan didiskusikan, langkah-langkah umum untuk tujuan kelompok dibuat dan bila dibutuhkan petunjuk-petunjuk teknis, pemimpin menyarankan dua atau lebih alternatif prosedur yang dapat dipilih.
c.       Para anggota bebas berkerja dengan siapa saja yang mereka pilih dan pembagian tugas ditentukan oleh kelompok.
d.    Pemimpin adalah obyektif atau “fack-mainded” dalam pujian dan kecamannya dan mencoba menjadi seorang anggota kelompok biasa dalam jiwa dan semangat tanpa melakukan banyak pekerjaan.
3. Laissez-faire
a.  Kebebasan penuh bagi keputusan kelompok atau individu, dengan patisipasi minimal dari pemimpin.
b.        Bahan-bahan yang bermacam-macam disediakan oleh pemimpin yang membuat orang selalu siap bila dia akan memberikan pada saat ditanya. Dia tidak mengambil bagian dari diskusi kerja.
c.         Sama sekali tidak ada partisipasi dari pemimpin dalam penentuan tugas.
d.        Kadang-kadang memberi komentar sponsor terhadap kegiatan anggota atau pertanyaan dan tidak bermaksud menilai atau mengatur suatu kejadian.

1.1. Indikator Gaya Kepemimpinan
Menurut kartono (2008:34) menyatakan indicator gaya kepemimpinan sebagai berikut:
a.  Kemampuan mengambil keputusan adalah suatu pendekatan yang sistematis terhadap hakikat alternatif yang dihadapi dan mengambil tindakan yang menurut perhitungan merupakan tindakan yang paling tepat.
b.      Kamampuan memotovasi  adalah daya dorong yang membangkitkan anggota organisasi  mau dan rela untuk menggerakkan kemampuanya (dalam bentuk keahlian atau keterampilan tenaga dan waktunya untuk meneyelenggarakan berbagai kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya dan menunaikan kewajibannya, dalam rangka pencapaian tujuan dan berbagai sasaran organisasi yang telah ditentukan sebelumnya.

c.       Kemampuan kemunikasi adalah kecakaan atau kesanggupan penyampaian pesan, gagasan, atau pikiran kepada orang lain dengan tujuan orang lain tersebut memahami apa yang dimaksud dengan baik, secara langsung lisan atau tidak langsung.

d.      Kemampuan mengendalikan bawahan seorang pemimpin harus memiliki keinginan untuk membuat orang lain mengikuti keinginanya dengan menggunakan kekuatan pribadi atau kekuasan jabatan secara afektif dan pada tempatnya demi kepentingan jangka panjang perusahaan.

e.       Tanggung jawab seorang pemimpin harus memiliki tanggung jawab kepada bawahanya. Tanggung jawab bisa diartikan sebagai kewajiban yang wajib menanggung, memikul jawab, menanggung segala sesuatunya atau memberikan jawab dan menanggung akibatnya.

f.       Kemampuan mengendalikan emosional adalah hal yang sangat penting bagi keberhasilan hidup kita. Semakin baik kemampuan kita mengendalikan emosi semakin mudah kita meraih kebahagiaan.

Pengertian Manajemen dan MSDM menurut Ahli,

1.     Manajemen
Secara etimologis, kata manajemen berasal dari Bahasa Inggris, yakni management, yang dikembangkan dari kata to manage, yang artinya mengatur atau mengelola. Kata manage itu sendiri berasal dari Bahasa Italia, maneggio, yang diadopsi dari Bahasa Latin managiare, yang berasal dari kata manus, yang artinya tangan (Samsudin, 2006:15). Sedangkan secara terminologi terdapat banyak definisi yang dikemukakan oleh banyak ahli. Manajemen menurut G.R. Terry adalah sebuah proses yang khas, yang terdiri dari tindakan-tindakan perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengendalian yang dilakukan untuk mencapai sasaran-sasaran yang telah ditetapkan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya (Hasibuan, 2001: 3).
Stoner sebagaimana dikutip oleh Handoko, menyebutkan bahwa “manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan usaha-usaha para anggota dan penggunaan sumber daya-sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan. (Abdul Choliq, 2011:3).
Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa manajemen adalah serangkaian kegiatan merencanakan, mengorganisasikan, menggerakkan, mengendalikan dan mengembangkan segala upaya dalam mengatur dan mendayagunakan sumber daya manusia, sarana dan prasarana untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien.

1.1      Manajemen Sumber daya Manusia (MSDM)
Menurut Hasibuan (2013, p10) MSDM adalah ilmu dan seni mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif dan efesien membantu terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan, dan masyarakat. Menurut Schuler, et al. (dalam Sutrisno 2014, p6) MSDM merupakan pengakuan tentang pentingnya tenaga kerja organisasi sebagai sumber daya manusia yang sangat penting dalam memberi kontribusi bagi tujuan-tujuan organisasi, dan menggunakan beberapa fungsi dan kegiatan untuk memastikan bahwa sumber daya manusia tersebut digunakan secara efektif dan adil bagi kepentingan individu, organisasi, dan masyarakat.
Menurut Mangkunegara (2013, p2) MSDM adalah suatu pengelolaan dan pendayagunaan sumber daya yang ada pada individu. Pengelolaan dan pendayagunaan tersebut dikembangkan secara maksimal di dalam dunia kerja untuk mencapai tujuan organisasi dan pengembangan individu pegawai. Berdasarkan beberapa pendapat menurut para ahli diatas, dapat disimpulkan manajemen sumber daya manusia merupakan suatu pengelolaan sumber daya manusia dalam suatu perusahaan secara efektif dan efesien agar dapat membantu terwujudnya tujuan dari perusahaan.

1.2.        Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia
Menurut Hasibuan (2013, p21) menyebutkan bahwa fungsi manajemen sumber daya manusia meliputi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengendalian, pengadaan, pengembangan, kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan, kedisiplinan, dan pemberhentian.
a.         Perencanaan
Merencanakan tenaga kerja secara efektif dan efesien agar sesuai dengan kebutuhan perusahaan dalam membantu terwujudnya tujuan. Perencanaan dilakukan dengan menetapkan program kepegawaian. Program kepegawaian meliputi pengorganisasian, pengarahan, pengendalian, pengadaan, pengembangan, kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan, kedisiplinan, dan pemberhentian karyawan. Program kepegawaian yang baik akan membantu tercapainya tujuan perusahaan, karyawan, dan masyarakat.

b.        Pengorganisasian
Kegiatan untuk mengorganisasikan semua karyawan dengan menetapkan pembagian kerja, hubungan kerja, delegasi wewenang, integrasi, dan koordinasi dalam bagan organisasi. Organisasi hanya merupakan alat untuk mencapai tujuan dengan organisasi yang baik akan membantu terwujudnya tujuan secara efektif.
c.         Pengarahan
Kegiatan mengarahkan semua karyawan, agar mau bekerja sama dan bekerja efektif serta efesien dalam membantu tercapainya tujuan perusahaan, karyawan, dan masyarakat. Pengarahan dilakukan pimpinan dengan menugaskan bawahan agar mengerjakan semua tugasnya dengan baik.
d.        Pengendalian
Kegiatan mengendalikan semua karyawan agar mentaati peraturan-peraturan perusahaan dan bekerja sesuai rencana. Apabila terdapat penyimpangan atau kesalahan, diadakan tindakan perbaikan dan penyempurnaan rencana. Pengendalian karyawan meliputi kehadiran, kedisiplinan, perilaku, kerja sama, pelaksanaan pekerjaan, dan menjaga situasi lingkungan pekerjaan.
e.         Pengadaan

Proses penarikan, seleksi, penempatan, orientasi, dan induksi untuk mendapatkan karyawan sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Pengadaan yang baik akan membantu terwujudnya tujuan.

Struktur Organisasi PT. Garuda Indonesia Cabang Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru

G. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 
1. Sejarah Perusahaan 
    Garuda Indonesia adalah maskapai penerbangan nasional Indonesia. Garuda adalah nama burung mitos dalam legenda pewayangan. Garuda Indonesia berkantor pusat di Cengkareng, Jakarta, Indonesia. Selain berpusat di Jakarta, Garuda Indonesia juga memiliki kantor perwakilan yang tersebar di hampir seluruh kota besar di Indonesia dan juga kota-kota di luar negeri. Pada tanggal 26 Januari 1949 pesawat Dakota RI-001 “Seulawah” diterbangkan dari Calcutta menuju Rangoon untuk melaksanakan misi niaganya yang pertama kali. Itulah perusahaan pembawa bendera negara Republik Indonesia pertama yang mengudara di angkasa jagad raya. Peristiwa tersebut telah dijadikan sebagai hari lahirnya Garuda Indonesia yang baru dapat beroperasi pada tanggal 1 Maret 1950 dengan sejumlah pesawat yang diterima pemerintah Republik Indonesia dari perusahaan penerbangan KLM. Armada Garuda Indonesia yang pertama untuk melayani jaringan penerbangan di dalam negeri terdiri dari 20 pesawat DC-3/C-47 dan 8 pesawat jenis PBY – Catalina Amphibi. Untuk melebarkan sayapnya, Garuda kemudian mengadakan pembaruan armadanya yang tiba antara bulan Oktober 1950 dan Februari 1958 sehingga menjadi : DC 3/C-47 20 pesawat, Convair liner –240 8 pesawat, Convair liner- 340 8 pesawat, Convair liner – 440 8 pesawat, De Haviland Heron 14 pesawat. Jaringan penerbangan Garuda Indonesia kemudian diperluas meliputi seluruh wilayah Republik Indonesia kecuali Irian Jaya sedangkan ke luar negeri menjangkau kota-kota Singapura, Bangkok dan Manila. Disebabkan alasan teknis maka seluruh pesawat De Haviland Heron di hapus dari kekuatan armada Garuda. Selanjutnya antara tahun 1960 dan 1966 Garuda Indonesia mendapatkan tambahan armadanya lagi berupa pesawat-pesawat bermesin jet seperti : Convair liner 990 A 3 pesawat, Lockheed Electra L188C 3 pesawat, Douglas DC-8-55 1 pesawat. Garuda semakin berkembang dan seluruh pesawatnya kemudian terdiri dari pesawat bermesin jet. Kekuatan armadanya berturut-turut ditambah dengan tipetipe pesawat seperti; Douglas DC-10, Boeing B-747, Airbus A-300, dan A-330. Kegiatan Garuda lainnya adalah mengangkut ribuan jemaah haji setiap tahunnya. Selain itu Garuda Indonesia juga merupakan sarana angkutan bagi kunjungan resmi Kepala Negara ke berbagai negara. Sebagai perusahaan penerbangan pembawa bendera bangsa nasional, Garuda Indonesia berjuang sekuat tenaga dalam menegakkan citra bangsa dan negara melalui pelayanannya. Kini jaringan penerbangan Garuda Indonesia telah menjangkau seluruh wilayah Republik Indonesia, sedangkan keluar negeri meliputi kota-kota di benua Asia, Australia dan Eropa.

2. Struktur Organisasi 
Gambar 1 : 
Struktur Organisasi PT. Garuda Indonesia Cabang Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru

Uraian tugas untuk Masing – Masing fungsi dalam perusahaan dapat diuraikan sebagai berikut:
1. General Manager
a.    Membantu Direksi / Pimpinan Perusahaan untuk melaksanakan rencana perusahaan di perwakilan setempat.
b.    Menjabarkan serta merumuskan instruksi Direksi / Pimpinan sekaligus membuat implementasi strategi serta pengawasannya guna mencapai hasil yang diinginkan Perusahaan.
c.    Menyusun rencana kerja serta Activity Plan melalui koordinasi dengan seluruh unit terkait di perwakilan setempat sesuai dengan acuan dan ketentuan yang ditetapkan Direksi / Pimpinan Perusahaan.
2. Marketing & Sales Manager
a.      Menentukan harga jual, produk yang akan dilaunching, jadwal kunjungan serta system promosi untuk memastikan tercapainya target penjualan.
b.     Memonitor perolehan order serta merangkumkan forecast untuk memastikan kapasitas produksi terisi secara optimal.
c.      Memonitor jumlah stock seluruh Dept. Sales & Marketing untuk memastikan umur stock perusahaan tidak melebihi target yang telah ditentukan.
d.    Menganalisa dan mengembangkan  strategi marketing untuk meningkatkan jumlah pelanggan dan area sesuai dengan target yang ditentukan
e.    Menganalisa dan memberikan arah pengembangan design & warna, untuk memastikan pengembangan produk sesuai dengan kebutuhan pasar.
f.       Melakukan evaluasi kepuasan pelanggan dari hasil survey seluruh sales team untuk memastikan tercapainya target kepuasan pelanggan yang ditentukan.
3. Finance Manager
a.    Membantu General Manager dalam penjabaran perencanaan perusahaan di Perwakilan Setempat.
b.    Membantu General Manager melalui koordinasi dengan Unit Manager lainnya untuk menyusun rencana kerja tahunan melalui penyusunan Budget ( Anggaran ) Perwakilan Setempat menyangkut Turn Over Budget (TOB), Sales Budget, Invesment, Personnel and Cost Budget.
c.   Menjabarkan serta merumuskan kebijakan General Manager sekaligus membuat strategi pengawasaanya agar tidak menyimpang dari ketentuan-ketentuan yang berlaku
4. Station & Service Manager
a.    merencanakan, menganalisa, mengkoordinasikan, melaksanakan dan mengendalikan aktifitas kestasiunan yang meliputi penanganan penumpang dan kargo dan dengan memperhatikan keselamatan, ketepatan penerbangan dan kepuasan pelanggan di bandar udara yang meliputi passenger handling, cargo handling, catering handling, cabin service, ramp service, opersi dan teknik, memonitor seluruh kegiatan yang berubungan dengan airport handling dan memonitor dan melaporkan kegiatan administrasi operasi stasiun yang diperlukan oleh manajemen.
b.    berwenang untuk memparaf tagihan ground handling, tagihan catering, tagihan executive lounge, keselamatan penerbangan komersial, menolak barang-barang cargo yang tidak sesuai dengan prosedur packing dan keselamatan penerbangan, menolak penumpang berkaitan dengan keselamatan penerbangan.
5. SPV. Sales Ticketing Airpor dan Reservasi Ticketing
a.    Mengawasi sealable seat pada penerbangan tertentu dengan mencatat pembukuan dan pembatalannya
b.    Mengusahakan pendapatan semaksimal mungkin     
c.    Meneruskan permintaan khusus penumpang kepada bagian – bagian yang bersangkutan
d.    Menyarankan perubahan penerbangan apabila diperlukan    
e.    Memberika laporan kepada bagian penjualan
f.     Membuat rencana untuk masa depan
g.    Memberi revenue setinggi mungkin
6. General Affair
a.       Menerima tugas dan tanggung jawab yang diberikan atasan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
b.      Me-record dan mengecek keberadaan aset-aset untuk diinformasikan kekantor pusat.
c.       Mengurus surat-surat izin, pajak-pajak perusahaan ke Pemerintahan Daerah
7. Duty Manager Operasional dan Service
a.       Airport Duty Manager (ADM) merupakan staf fungsional yang memiliki fungsi penanggulangan masalah pelayanan operasi bandar udara, yang menjalankan tugasnya secara bergiliran. Dalam melaksanakan fungsi dan tugasnya Airport Duty Manager bertanggung jawab kepada General Manager.
8. Sales & Marketing
  1. Untuk memotivasi calon pelanggan agar ia bertindak dengan suatu cara yang dikehendaki olehnya yaitu membeli.
  2. Dapat mengarahkan sasaran mana dan kepada siapa produk akan ditawarkan dan dijual.
  3. Dapat meyakinkan atas manfaat dan kelebihan produk yang ditawarkan.
  4. Dapat meyakinkan calon pelanggan yang diketahui ragu-ragu dalam mengambil keputusan atau menentukan pilihan
9. Bagian Umum
  1. Menyusun rencana kegiatan Bagian Umum;
  2. Melaksanakan pelayanan administrasi kepegawaian;
  3. Melaksanakan pengelolaan surat-menyurat, sandi dan telekomunikasi, kearsipan, dan administrasi umum;
10. Sales Rep. Cargo
a.       Melakukan kunjungan atau sales visit ke agent atau mitra usaha, menginformasikan setiap produk Garuda secara tepat dan benar, serta membina hubungan baik.
b.      Mengevaluasi Cargo Product and Cargo Agency Performance setiap akhir bulan. 3. Mengidentifikasi permintaan atau kebutuhan dari konsumen (mitra usaha atau shipper).
c.       Menangani kargo udara, baik dalam negeri maupun luar negeri.
11. Sales Rep. Pax
a.       Merumuskan dan mengusulkan paket-paket perjalanan baru.
b.      Merumuskan usulan penambahan dan pengurangan rute-rute serta usulan schedule (summer & winter) yang sesuai dengan karakter dan permintaan pasar.
c.       Mengidentifikasi permintaan atau kebutuhan dari konsumen (mitra usaha atau corporate client).
d.      Menangani market Middle East, Umroh dan Haji.
e.       Menangani market SWP, South, West Pacific dan Asia
12. Security
1.    Melakukan pengamanan asset ditempat dia bekerja.
2.    Melakukan tindakan pencegahan dari hal-hal yang tidak diinginkan di lingkungan tugasnya,dengan melakukan pengamanan secara maksimal.
3.    Laporan dan pencatatan setiap aktifitas dan kejadian setiap hari di buku laporan atau buku mutasi.
4.    Melindungi setiap orang yang berada di lingkungan tugasnya,dengan melakukan pengawasan segala aktifitas orang yang berada di lingkungan pengamanannya.
5.    Membuat lalu lintas kendaraan di lokasi tugas berjalan dengan baik dan mengarahkan kendaraan yang parkir dengan benar sesuai dengan aturan.
6.    Membantu beberapa aturan perusahaan/organisasi yang berhubungan dengan keamanan dan kenyamanan dapat berjalan dengan baik.
7.    Menginterogasi dan melakukan penyelidikan terhadap hal-hal yang mengganggu keamanan yang terjadi di lingkungan tempat dia bertugas,jika diperlukan berkoordinasi dan membantu pihak Kepolisian.
13. Maintenance Technician
  1. Melakukan terjadwal dan pemeliharaan terjadwal dan perbaikan pada peralatan Pesawat.
  2. Mengidentifikasi dan memelihara komponen penting Pesawat.
  3. Menghadiri dan memperbaiki kerusakan pada mesin dan peralatan.
  4. Memeriksa dan kalibrasi instrument.
  5. Mengganti bagian pada peralatan sebagai bagian dari rencana pemeliharaan rutin.
  6. Membantu dengan mesin dan perkakas perbaikan pada peralatan pengolahan.
  7. Membantu dengan instalasi mesin dan peralatan
  8. Membantu dengan perbaikan mekanik dan listrik untuk pabrik dan peralatan
  9. Melakukan tugas lain yang diminta oleh manajemen