1.
Gaya
Kepemimpinan
Menurut
Mulyadi dan Rivai (2009:42): gaya kepemimpinan adalah pola menyeluruh dari
tindakan seorang pemimpin, baik yang tampak maupun yang tidak tampak oleh
bawahannya serta menggambarkan kombinasi yang konsisten dari falsafah,
keterampilan, sifat, dan sikap yang mendasari perilaku seseorang. Menurut Thoha
(2003 : 303) : Gaya kepimpinan adalah suatu norma perilaku yang digunakan oleh
seseorang pada saat ornag tersebut mencoba mempengaruhi perilaku orang lain
seperti yang ia lihat
Menurut
White dan Lippit yang dikutip oleh Reksohadiprodjo dan Handoko (2001:298),
mengemukakan tiga tipe kepemimpinan, yaitu antara lain: 1. Otokratis
a.
Semua penentuan kebijaksanaan dilakukan
oleh pemimpin.
b. Teknik-teknik dan langkah-langkah diatur
oleh atasan setiap waktu, sehingga langkah-langkah yang akan datang selalu
tidak pasti untuk tingkat yang luas.
c.
Pemimpin biasanya mendikte tugas kerja
bagian dan kerja bersama setiap anggota.
d. Pemimpin cenderung menjadi “pribadi”
dalam pujian dan kecamannya terhadap kerja setiap anggota, mengambil jarak dari
partisipasi kelompok aktif kecuali bila menunjukan keahliannya.
2. Demokratis
a. Semua kebijaksanaan terjadi pada
kelompok diskusi dan keputusan diambil dengan dorongan dan bantuan dari
kelompok.
b.
Kegiatan-kegiatan didiskusikan,
langkah-langkah umum untuk tujuan kelompok dibuat dan bila dibutuhkan
petunjuk-petunjuk teknis, pemimpin menyarankan dua atau lebih alternatif
prosedur yang dapat dipilih.
c. Para anggota bebas berkerja dengan siapa
saja yang mereka pilih dan pembagian tugas ditentukan oleh kelompok.
d. Pemimpin adalah obyektif atau
“fack-mainded” dalam pujian dan kecamannya dan mencoba menjadi seorang anggota
kelompok biasa dalam jiwa dan semangat tanpa melakukan banyak pekerjaan.
3. Laissez-faire
a. Kebebasan penuh bagi keputusan kelompok
atau individu, dengan patisipasi minimal dari pemimpin.
b.
Bahan-bahan yang bermacam-macam
disediakan oleh pemimpin yang membuat orang selalu siap bila dia akan
memberikan pada saat ditanya. Dia tidak mengambil bagian dari diskusi kerja.
c.
Sama sekali tidak ada partisipasi dari
pemimpin dalam penentuan tugas.
d.
Kadang-kadang memberi komentar sponsor
terhadap kegiatan anggota atau pertanyaan dan tidak bermaksud menilai atau
mengatur suatu kejadian.
1.1. Indikator Gaya
Kepemimpinan
Menurut kartono
(2008:34) menyatakan indicator gaya kepemimpinan sebagai berikut:
a. Kemampuan mengambil keputusan adalah suatu
pendekatan yang sistematis terhadap hakikat alternatif yang dihadapi dan
mengambil tindakan yang menurut perhitungan merupakan tindakan yang paling
tepat.
b. Kamampuan memotovasi
adalah daya dorong yang membangkitkan anggota organisasi mau dan rela untuk menggerakkan kemampuanya
(dalam bentuk keahlian atau keterampilan tenaga dan waktunya untuk
meneyelenggarakan berbagai kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya dan
menunaikan kewajibannya, dalam rangka pencapaian tujuan dan berbagai sasaran
organisasi yang telah ditentukan sebelumnya.
c. Kemampuan kemunikasi adalah kecakaan atau
kesanggupan penyampaian pesan, gagasan, atau pikiran kepada orang lain dengan
tujuan orang lain tersebut memahami apa yang dimaksud dengan baik, secara
langsung lisan atau tidak langsung.
d. Kemampuan mengendalikan bawahan seorang pemimpin
harus memiliki keinginan untuk membuat orang lain mengikuti keinginanya dengan
menggunakan kekuatan pribadi atau kekuasan jabatan secara afektif dan pada
tempatnya demi kepentingan jangka panjang perusahaan.
e. Tanggung jawab seorang pemimpin harus memiliki
tanggung jawab kepada bawahanya. Tanggung jawab bisa diartikan sebagai
kewajiban yang wajib menanggung, memikul jawab, menanggung segala sesuatunya
atau memberikan jawab dan menanggung akibatnya.
f. Kemampuan mengendalikan emosional adalah hal yang
sangat penting bagi keberhasilan hidup kita. Semakin baik kemampuan kita
mengendalikan emosi semakin mudah kita meraih kebahagiaan.
No comments:
Post a Comment