MAKALAH
KOMUNIKASI BISNIS
“KORESPONDENSI DALAM BISNIS”
OLEH
KELOMPOK I
AHMAD HARYADI
AHMAD KURNIAWAN
DIDIK NUGROHO
KHAIBAR KHASYM
JURUSAN MANAJEMEN
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI RIAU
PEKANBARU
2016
2016
KATA PENGANTAR
Dengan
menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami panjatkan
puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
Komunikasi Bisnis ini dengan Judul Korespondensi Dalam Bisnis
Makalah
ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi
dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas
dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari
segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan
terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat
memperbaiki makalah ini.
Akhir
kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi
terhadap pembaca.
Pekanbaru, Oktober 2016
Kelompok I
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Korespondensi
Korespondensi berasal dari kata correspondence (Inggris) atau correspondenti
(Belanda) yang berarti hubungan yang terjadi antara pihak-pihak yang
terkait. Hubungan pihak-pihak yang terkait dalam bisnis biasanya bersifat resmi
dan dilakukan dengan surat menyurat. Surat merupakan salah satu media pada
saluran komunikasi tertulis yang digunakan untuk menyampaikan informasi kepada
pihak lain. Informasi yang disampaikan melalui surat biasa berupa
pemberitahuan, keterangan, pernyataan, perintah, permintaan atau laporan.
Informasi bisa ditulis atau diketik dalam secarik kertas (konvensional) atau
dapat pula berupa surat elektronik (e-mail). E-mail menggunakan alat bantu
komputer yang dilengkapi modem dan melibatkan jasa layanan internet. Pengirim
dan penerima mampu menyebar e-mail harus memiliki fasilitas yang sama apabila
berkomunikasi menggunakan e-mail. Penggunaan e-mail mengalami perkembangan yang
cukup dramatis sebagai media komunikasi modern karena mampu menyebarkan
informasi dalam waktu singkat ke berbagai wilayah yang berjauhan. Walaupun
demikian, keberadaan e-mail ternyata belum mampu menggeser surat-surat
konvensional yang terkenal murah. Jadi e-mail hanyalah alternatif komunikasi
yang melengkapi kegiatan surat-menyurat. Tipe korespondensi ada dua, yaitu
korespondensi eksternal dan korespondensi internal. Korespondensi eksteren,
yaitu hubungan surat-menyurat yang dilakukan oleh suatu lembaga dengan pihak
luar lembaga sedangkan Korespondensi interenal, yaitu hubungan surat-menyurat
yang dibuat suatu lembaga kepada karyawan atau dewan direksi lembaga tersebut.
B.
Peranan
Korespondensi Dalam Bisnis
Korepondensi
atau kegiatan surat-menyurat menjadi bagian dari kehidupan organisasi bisnis
sehari-hari. Korespondensi dalam bisnis memiliki peranan sebagai berikut:
1. Menciptakan surat yang baik, jelas dan tepat. Dalam
kehidupan sehari-hari, kesalahan dalam penulisan surat masih banyak terjadi.
Misalnya, susunan kalimat tidak lengkap, berbelit-belit, tanda baca tidak
benar, tata bahasa tidak teratur dan salah mengadopsi bentuk dan model surat.
Kesalahan tersebut disebabkan, yaitu:
a.
Tidak ada
pengarahan dan pengendalian mengenai cara menulis surat yang baik, baik di
lingkungan keluarga maupun organisasi.
b.
Masyarakat
sendiri terlalu mudah memaafkan kesalahan dalam penulisan surat. Surat yang
semraut bisa menimbulkan kesalahpahaman atau kekacauan yang justru akan
menghalangi arus informasi. Kegiatan korespodensi secara tidak langsung
merupakan proses pembelajaran dalam menciptakan surat yang baik, jelas dan
tepat.
2. Menciptakan kerja sama yang baik. Perusahaan tidak
dapat mencapai tujuan tanpa bekerja sama dengan pihak lain. Agar bisa bekerja
sama dengan baik, perusahaan perlu menjaga komunikasi dengan baik. Pihak lain
akan mendukung terciptanya kerjasama yang baik.
3. Menyebarkan kegiatan. Tidak semua orang dalam
perusahaan secara otomatis mengetahui kegiatan yang terjadi di dalam perusahaan
atau kegiatan yang terjadi antara perusahaan dengan pihak luar. Korespondensi
memegang peranan penting dalam menyebarkan kegiatan perusahaan, baik kepada
pihak internal maupun eksternal perusahaan.
C.
Pihak-Pihak Yang
Terlibat Dalam Korespodensi
Pada umumnya, pihak-pihak yang terlibat dalam
kegiatan korespodensi adalah:
1. Koresponden, yaitu orang atau pihak yan berkirim
surat dan atau yang menandatangani surat.
2. Redaktur, yaitu orang yang menyusun naskah surat.
3. Sekretaris, yaitu orang yang membantu pemimpin dalam
kegiatan korespodensi.
4. Juru ketik, yaitu orang yang membantu memproduksi
surat.
5. Register, yaitu orang yang melakukan aktivitas tata
usaha atau administrasi surat-surat yang meliputi pemberian nomor surat,
pencatatan surat keluar dan surat masuk, serta menangani pengarsipan
surat-surat (filling system).
6. Kurir, yaitu orang atau pihak yang menyampaikan
surat kepada penerima.
D.
Fungsi Surat
Bisnis
Selain
sebagai alat komunikasi, surat memiliki fungsi berikut:
1. Surat bisnis berfungsi sebagai wakil
atau duta bagi pengirim surat. Dalam kaitannya dengan dunia bisnis, surat
bisnis berfungsi sebagai pembawa pesan-pesan bisnis dari pengirim pesan kepada
pihak lain. Oleh karena surat bisnis dapat berfungsi sebagi wakil dari pengirim
surat, pengirim surat perlu memperhatikan berbagai kaidah penting dalam
penulisan surat, misalnya: objektifitas, sistematika, kesederhanaan, dan kemudahan
dipahami (kejelasan).
2. Alat untuk menyampaikan
pemberitahuan, permintaan atau permohonan, buah pikiran atau gagasan yang
berkaitan dengan masalah-masalah bisnis, misalnya: surat permintaan informasi
produk baru, surat penawaran produk baru, surat pemesanan produk, surat
penagihan, surat penerimaan, surat penolakan, dan surat pangaduan (klaim).
3. Alat bukti tertulis (dokumen
tertulis), misalnya surat perjanjian jual beli, surat perintah kerja, surat
kerja sama, surat bukti tanda terima, dan faktur. Melalui surat-surat bisnis
yang dapat dipakai alat bukti historis.
4. Alat untuk mengingat, misalnya
surat-surat bisnis yang diarsipkan, pada saat dibutuhkan surat-surat tersebut
dapat dilihat dan di cek kembali.
5. Bukti sejarah (historis), misalnya
surat-surat izin pendirian usaha, surat penggabungan usaha (merger).
6. Pedoman kerja, misalnya surat
keputusan dan surat perintah (instruksi kerja). Surat-surat bisnis tersebut
berfungsi sebagai pedoman atau acuan dalam melaksanakan suatu kegiatan bisnis.
E.
Pengelompokan
Surat
1. Menurut Wujud / Bentuknya
a.
Surat Bersampul
(surat tertutup)adalah surat yang dikirimkan oleh seseorang kepada orang yang
terdiri atas kertas surat dan sampul (amplop) dengan berbagai ukuran
b.
Kartu Pos adalah
bentuk surat terbuka yang digunakan untuk menyampaikan pesan-pesan
singkat/pendek dan praktis yang berbentuk kartu kecil dengan ukuran 10 cm x 15
cm yang dikeluarkan oleh PT Pos Indonesia.
c.
Warkat Pos /
Wesel adalah surat yang wujudnya berupa gabungan kertas surat dan amplop.
d.
Telegram dan
teleks disebut juga sebagai surat kawat. Telegram adalah berita yang tercetak
dan disampaikan dari jarak jauh.
e.
Memorandum
(memo) dan Notaadalah surat yang digunakan oleh pimpina untuk menyampaikan
suatu pesan-pesan singkat yang berupa pemberitahuan, permintaan atau hal-hal
lain dalam suatu organisasi.
f.
Surat Tanda Buktiadalah surat yang memiliki
fungsi sebagai tanda bukti pengakuan sah atas suatu pembayaran tertentu antara
satu pihak kepada pihak lain. Contoh: faktur, kuitansi, dan tanda terima.
2. Menurut Pemakainnya
a.
Surat Pribadi
adalah surat yang dibuat oleh seseorang yang isinya menyangkut kepentingan atau
hal-hal yang sifatnya personal atau pribadi. Yang termasuk surat pribadi: surat
perkenalan, surat cinta, surat undangan perkawinan, surat ucapan terimah kasih
dll.
b.
Surat Dinas
adalah surat yang isinya berkaitan dengan kepentingan tugas dan kegiatan dinas
instansi pemerintah. Yang termasuk surat dinas: surat undangan dinas, surat
pengumuman, surat edaran, surat pengantar, dll.
c.
Surat Bisnis
adalah surat yang digunakan orang atau badan yan menyelenggarakan kegiatan
usaha bisnis, seperti bidang usaha produksi, perdagangan, dan usaha jasa.
d.
Surat Sosial
adalah surat yang digunakan oleh organisasi atau lembaga-lembaga sosial
kemasyarakatan untuk berbagai kepentingan sosialbagi masyarakat pada umumnya.
Misalnya surat pemberitahuan kepada instansi terkait, surat permohonan bantuandana
kepada donatur, dll.
3. Menurut sasaran yang dituju
a.
Surat Biasa
adalah surat yang dibuat seseorang atau organisasi yang ditujukan kepada
seseorang atau organisasi lain yang berisi suatu informasi yang bersifat umum
dan bukan bersifat pribadi/privasi. Misalnya: surat pemberitahuan tentang
penyelenggaan lokakarya aplikasi komunikasi bisnis dalam suatu perusahaan.
b.
Surat Edaran
adalah surat pemberitahuan secara tertulis yang disampaikan oleh seorang/suatu
lembaga yang yang ditujukan kepada orang/lembaga lain dalam jumlah banyak.
Misalnya: surat edaran tentang hari kerja dan hari libur, upacara bendera
hari-hari besar nasional, dan jadwal penggunaan pakaian seragam kerja.
c.
Surat Pengumuman
adalah surat berisi pemberitahuan tentang sesuatu hal yang perlu diketahui oleh
pegawai/karyawan suatu organisasi ataupun masyarakat luas. Misalnya: pengumuman
perusahaan tentang dibukanya lowongan kerja untuk beberapa posisi penting
(manajer pemasaran, manajer personalia, dan manajer produksi).
4. Menurut isi dan maksudnya jenisnya sangat bervariasi
sesuai dengan maksud dan tujuan penulisan surat tersebut. Misalnya: surat
pemesanan produk, surat keterangan, surat pemberitahuan, surat permintaan
informasi, surat penawaran produk, surat konfirmasi, surat tugas, dll.
5. Menurut urgensi penyelesainnya surat dikelompokkan
menjadi tiga jenis yaitu: Surat Biasa, Surat Segera, Surat Kilat.
F.
Bagian Surat
Setiap
surat mempunyai bagian-bagian dan masing-masing bagian itu mempunyai kegunaan
tertentu. Penempatan atau letak bagian-bagian surat tergantung dari bentuk
surat yang dipakai. Pada surat resmi ( bisnis ), bagian-bagiannya, adalah
sebagai berikut :
1. Kepala surat (kop surat) Kepala surat surat atau
yang bisa juga disebut dengan kop surat merupakan bagian teratas dalam sebuah
surat. Fungsi penyertaan kepala surat tersebut tidak terlepas dari pemberian
informasi mengenai nama, alamat, kegiatan dari lembaga tersebut serta juga bisa
menjadi alat promosi. Bagian surat yang pertama ini berisi: Logo atau lambang
dari sebuah instansi, lembaga, perusahaan atau organisasi, Nama instansi,
lembaga, perusahaan, atau organisasi tersebut, Alamat instansi, lembaga,
perusahaan, atau organisasi tersebut, Nomor telepon, kode pos, alamat email
atau alamat web. Biasanya setelah penulisan kepala surat atau kop surat
terdapat sebuah garis horizontal pemisah yang memisahkan antara kepala surat
dengan bagian-bagian surat yang lain seperti tempat dan tanggal pembuatan
2. Tanggal Surat Tanggal surat berfungsi memberitahukan
kepada penerima surat kapan surat itu ditulis. Sebagaimana diketahui,
pengiriman surat kadang-kadang cepat sampai ke tujuan, tetapi kadang-kadang
juga lambat. Dengan tercantumnya tanggal surat, penerima akan mengetahui berapa
lama surat itu dalam perjalanan.
3. Nomor, lampiran, dan hal atau perihal Kata nomor,
lampiran, dan hal ditulis dengan diawali huruf kapital dan diikuti dengan titik
dua yang ditulis secara berurutan ke bawah. Penulisan kata lampiran hanya
diperlukan apabila ada berkas yang dilampirkan dalam surat tersebut
4. Nama dan alamat yang dituju Tulislah nama dan alamat
yang dituju serta kata sapaan dan gelar akademis maupun nonakademis secara
benar ejaannya.
5. Salam pembuka dan paragraf pembuka Salam pembuka
merupakan sapaan penghormatan yang dilakukan oleh pengirim pesan kepada pihak lain
sebelum menyampaikannya.
6. Isi surat Isi surat merupakan inti surat yang ingin
disampaikan oleh pengirim kepada penerima surat. Secara garis besar, isi surat
mencakup tiga hal penting yaitu paragraf pembuka, paragraf isi, dan paragraf
penutup.
7. Salam penutup dan paragraf penutup Surat yang baik
memerlukan salam penutup sebagai suatu ungkapan sikap respek (hormat), sopan,
atau etika berkirim surat.
8. Tanda tangan, nama jelas dan jabatan Surat dinas dan
surat bisnis dianggap sah jika ditandatangani oleh pejabat yang berwenang,
yaitu pimpinan suatu instansi, lembaga atau organisasi. Setelah surat
ditandatangani, nama pengirim dan jabatan perlu juga dicantumkan dalam surat
tersebut.
9. Tembusan/tindasan atau c.c (carbon copy) Kata
tembusan yang ditulis huruf awal kapital diletakkan di sebelah kiri pada bagian
kaki surat, lurus dengan bagian nomor dan hal, serta sejajar dengan nama
pengirim surat.
10. Inisial Inisial, yang disebut juga sandi, merupakan
tanda pengenal bagi petugas yang membantu konsep dan yang mengetik surat
tersebut. Inisial berguna untuk mengetahui siapa pengonsep dan pengetik surat
sehingga jika terjadi kesalahan dalam pengetikan surat tersebut, pengonsep dan
pengetik surat tersebut dapat dihubungi dengan mudah.
G.
Bentuk – Bentuk
Surat
Adapun yang dimaksud dengan bentuk surat ialah tata
letak atau posisi bagian-bagian surat. Masing-masing bagian itu mempunyai
posisi tertentu sesuai dengan fungsi dan perannya, terutama sebagai petunjuk
atau identifikasi untuk memproses surat tersebut. Ada Berbagai bentuk-bentuk
surat yang sering digunakan dalam penulisan/pengetikan sehari-hari, diantaranya
adalah Block Style, Hanging Paragraph
Style, Indented Style, Full Block Style, Official Style, Semi Block Style.
1. Bentuk Lurus (Block
Style) Surat bentuk lurus atau block
style adalah bentuk surat dengan pengetikan secara lurus rata dari margin
kertas sebelah kiri, namun untuk tanggal dan salam penutup tidak diketik dari
margin sebelah kiri,
2. Bentuk Alinea Menggantung (Hanging Paragraph Style) Perbedaan surat bentuk ini terletak pada
isi paragpraphnya, dimana baris kedua pada paragraph surat tersebut dimulai 5
baris (menggantung),
3. Bentuk Lekuk (Indented
Style) Bentuk surat ini dikenali pada alamat dalamnya yang berlekuk, dan
setiap awal paragraph selalu menjorok 5 baris kedalam sedangkan baris
berikutnya tetap pada margin kiri,
4. Bentuk Lurus Penuh (Full Block Style) Pada bentuk surat lurus penuh (Full Block
Style) seluruh bagian surat kecuali kop surat, pengetikannya dimulai dari
margin sebelah kiri.
5. Bentuk Resmi
(Official Style) Bentuk resmi ini
sering digunakan dalam institusi pemerintahan, pada pengetikannya alamat dalam
berada pada sisi sebelah kanan, kemudian paragraf isi surat menjorok sedikit
kedalam, setiap awal paragraf menjorok 5 spasi kedalam.
6. Bentuk Setengah Lurus (Semi Block Style) Yang membedakan bentuk Semi Block Style dengan Block
Style maupun Full Block Style adalah
pada awal paragraph yang menjorok 5 karakter ke dalam, kemudian tanda tangan
berada di sebelah kanan surat,
H.
Jenis – Jenis
Surat Bisnis
1. Surat Perkenalan
Adalah surat dari penjual kepada calon
pembeli yang berisi informasi tentang perusahaan penjual agar diketahui oleh
calon pembeli sehingga perkenalan itu akan berkelanjutan dengan proses
berikutnya menurut transaksi. Informasi tentang perusahaan penjual yang
dicantumkan dalam surat perkenalan adalah :
a.
nama perusahaan
dan bidang usaha atau kegiatannya
b.
gambaran
kemampuan yang dimiliki, tenaga ahli, dan, peralatan yang dipakai
c.
pekerjaan/projek
yang pernah ditangani
d.
harapan atau
prospek yang dikehendaki oleh penjual
e.
khusus surat
perkenalan kepada instansi pemerintah harus dilampiri: Tanda Daftar Rekanan,
Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP), dan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)
2. Surat Permintaan Penawaran
Adalah surat dari calon pembeli kepada
penjual yang isinya meminta penawaran. Surat permintaan penawaran sering
merupakan tahap awal proses terjadinya transaksi bisnis. Surat permintaan
penawaran bertujuan untuk meminta keterangan terinci yang meiliputi daftar
harga, katalog, brosur, atau prospektus dan mengetahui harga, syarat jual beli,
dan keterangan tentang barang atau jasa yang akan dibeli serta juga bisa untuk
meminta agar penjual mengadakan demonstrasi pemakaian di tempat calon pembeli.
Surat permintaan penawaran hendaknya isinya harus jelas agar penjual mengetahui
secara pasti keinginan calon pembeli dan surat permintaan penawaran tidak perlu
disusun dengan gaya yang menarik. Di dalam surat permintaan penawaran barang
biasanya calon pembeli menanyakan : nama dan jenis barang, ciri-ciri khusus (spesifikasi)
barang, yaitu tipe, ukuran, kualitas, kapasitas dan lain-lain, harga satuan,
potongan, Brosur, cara pembayaran, cara penyerahan, kemudahan yang mungkin di
peroleh pembeli, seperti service
gratis, garansi, danlain- lain yang merupakan layanan penjual (after sales service).
3. Surat Penawaran
Adalah surat dari penjual kepada calon
pembeli yang berisi penawaran barang atau jasa yang member informasi tentang
barang atau jasa dan menggugah minat calon pembeli agar tertarik pada apa yang
ditawarkan.
4. Surat Pesanan dan Balasannya
Surat pesanan (order) adalah surat dari pemesan atau pembeli kepada penjual yang
isinya memesan barang atau meminta jasa tertentu yang dilakukan setelah
mengetahui informasi yang diperoleh melalui surat penawaran, melalui iklan,
atau melalui petugas pemasaran (wiraniaga) dari perusaahaan penjual. Yang
penting di dalarn surat pesanan harus disebut dengan jelas, singkat, dan sopan
segala sesuau yang menyangkut pesanan akan menjadi pertimbangan bagi penjual
untuk menentukan apakah pesanan dapat dipenuhi atau tidak, yaitu : a. Nama,
jenis, tipe, danciri-ciri lain barang yang dipesan. b. Jurnlah atau banyaknya
pesanan. c. Cara pembayann. d. Cara pengiriman atau cara penyerahan yang dikehendaki
e. Waktu penyerahan atau waktu pengiriman yang diinginkan (kapan barang
diharapkan tiba).
5. Surat Penerimaan Pesanan
Ialah surat yang dikirim oleh penjual
kepada pemesan karena penjual mendapat order dan semua persyaratan yang
diusulkan atau yang dikehendaki pemesan di dalam order itu dapat disetujui oleh
penjual dan tanpa perlu lagi membahas surat pesanan itu. Isi surat penerimaan
pesanan tidak lain dari pernyataan penjual bahwa ia dapat memenuhi pesanan,
namun ia memerlukan waktu beberapa lama untuk persiapan, dan mamberikan
estimasi kapan pengiriman barang akan dilakukan. Surat ini sangat perlu dikirim
oleh penjual kepada pemesan karena manfaatnya sangatbesar, baik bagi penjual
maupun bagi pemesan, yaitu : a. Agar pemesan merasa tenang karena pesanannya
dapat dipenuhi oleh penjual b. Agar pemesan tidak lagi mencari barang yang sama
dari penjual yang lain c. Agar pemesan dapat mempersiapkan segala sesuatu yang
diperlukan sebelum barang yang dipesannya tiba, misalnya uang, alat angkut,
gudang, dan lain-lain. d. Agar pemesan dapat menawarkan barang pesanannya
kepada pihak lain, walaupun barangnya belum tiba(bila barang yangdipesan itu
untuk dijual lagi)
6. Surat Konfirmasi Pesanan
Berkomunikasi dapat dilakukan dengan
berbagai media selain dengan perantaraan surat, pemesanan juga dapat dilakukan
dengan perantaraan telepon, telegam, teleks, dan faksimili. Pemesanan melalui
telepon, telegram, dan teleks masih lemah dasar hukumnya karena tidak mempunyai
bukti otentik seperti tidak terdapat tandatangan pemesan. OIeh karena itu,
setelah menerima pesanan via telepon atau via teleks, penjual perlu memastikan
sejauh mana kebenaran pesanan tersebut dengan membuat surat yang disebut surat
konfirmasi pesanan. Surat konfirmasi pesanan berisi data tentang pesanan yang
terdiri atas nama batang, jumlahnya, harga, dan syarat jual beli lainnya
seperti tempat penyerahan, waktu penyerahan, cara pembayaran, dan lain-lain.
Surat konfirmasi pesanan bertujuan untuk memperoleh kepastian tentang pesanan
berikut syarat jual beli yang dikehendaki penjual. Apabila si pemesan setuju
maka lembar aslinya harus dikembalikan kepada penjual sebagai bukti otentik
pesanan.
7. Surat Penolakan Pesanan
Penjual yang terpaksa menolak pesanan
haruslah segera memberitahukan penolakan itu kepada pemesan secepatnya. Surat
penolakan pesanan harus berisi alasan yang logis. Penolakan perlu diungkapkan
dengan bahasa yang halus dan sopan agar hubungan baik dengan pemesan tetap
terjalin. Ada beberapa hal yang menyebabkan pihak penjual terpaksa menolak
pesanan, karena barang yang dipesan tidak ada atau sudah habis, tidak
tercapainya persesuaian mengenai cara penyerahan atau pengiriman barang, atau
tidak disetujuinya cara pembayaran yang diusulkan oleh pemesan (misalnya
pemesan menghendaki pembayaran secara kredit, sedangkan penjual menghendaki
secara tunai). Dalam surat penolakan pesanan terkadang penjual dapat
menyampaikan dua maksud di dalam satu surat serta dapat terjadi adanya
penawaran baru. Sambil menolak satu pesanan, penjual dapat menawarkan barang
baru, asalkan barangnya sejenis dengan barang yang dipesan.
8. Surat Referensi Bank dan Referensi Dagang
Referensi yang dikeluarkan oleh bank
disebut referensi bank, sedangkan referensi dari perusahaan disebut referensi
dagang. Surat referensi diberikan rahasia oleh pihak yang memberi kepada pihak
yang meminta. Surat referensi diperlukan oleh bank atau perusahaan bila
berhadapan dengan nasabah atau pelanggan yang masih baru. Jika pembeli (pihakkesatu),
misalnya, berhubungan dagang dengan sebuah perusahaan(pihakkedua) untuk pertama
kalinya dan ia ingin membeli barang secara kredit maka perusahaan/pihak kedua
memerlukan referensi dari bank atau perusahaan lain (pihak ketiga untuk
rnengetahui kredibilitas atau creditworthiness
calon pembeli apakah memenuhi syarat untuk diberi kredit atau tidak.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Ilmu
korespondensi memiliki peran vital dalam kelancaran suatu bisnis. Dengan ilmu
korespondensi yang memadai akan menjamin proses surat-menyurat secara lancar
sehingga perkembangan bisnis dapat melaju cepat dan siap meraup profit secara
maksimal. Dalam menjalankan kegiatan sehari-hari sebuah perusahaan tidak akan
terlepas dari kegiatan surat menyurat. Bahkan boleh dikatakan bahwa kegiatan
surat menyurat ini adalah merupakan urat nadi dari suatu perusahaan. Dari arus
keluar masuk surat ini kita bisa mengukur frekuensi dan intensitas komunikasi
yang berlangsung di suatu perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA
Pratiwi. Atma, Korespondesi bahasa Indonesia.
Penerbit MEDIA TERA
http://rahmadsalehangkat12.blogspot.co.id/2014/11/korespondensibisnis.html diakses pada bulan oktober 2016
terimakasih :) salam sesama Mahasiswa STIE Riau :)
ReplyDeletesemoga bermanfaat
Delete