Friday, October 7, 2016

Pemasaran

BAB I

PENDAHULUAN


Perusahaan dalam melakukan operasionalnya baik perusahaan yang bergerak dibidang jasa maupun dibidang barang mempunyai tujuan yang sama yaitu memperoleh keuntungan, selain itu perusahaan yang ingin memberikan kepuasan kepada konsumen atas produk yang dihasilkanya. Karena kepuasan konsumen menjadi tolak ukur dari keberhasilan perusahaan dalam menghasilkan produk yang berkualitas dan yang diinginkan konsumen.
Dalam mencapai strategi pemasaran yang tepat dan terbaik untuk diterpakan salah satunya perusahaan dapat melihat dari faktor pemasaran. Hal tersebut penting karena pemasaran merupakan salah satu pokok pertimbangan konsumen dalam melakukan pembelian suatu produk jasa maupun barang. Jika perusahaan tidak peka terhadap apa yang dibutuhkan konsumen, maka dapat dipastikan bahwa perusahaan akan kehilangan banyak kesempatan untuk menjaring konsumen dan produk yang ditawarkan akan sia-sia.
Strategi pemasaran yang dapat dilakukan oleh perusahaan adalah stategi STP (Segmentation, Targeting, dan Positioning). Tujuan pokok strategi segmentasi, targeting, dan positioning adalah memposisikan suatu merek dalam benak konsumen sedemikian rupa sehingga merek tersebut memiliki keunggulan tersendiri. Sebuah produk akan memiliki keunggulan tersendiri jika produk tersebut menawarkan atribut-atribut yang menarik dan unik serta berbeda dari produk lain di mata konsumen.

BAB II
LANDASAN TEORI

Untuk mendukung pembuatan makalah ini, maka perlu dikemukakan hal-hal atau teori-teori yang berkaitan dengan permasalahan dan ruang lingkup pembahasan sebagai landasan dalam pembuatan makalah ini.
2.1 Pemasaran
2.1.1 Devinisi Pemasaran
Pemasaran adalah salah satu kegiatan pokok yang perlu dilakukan oleh perusahaan baik itu perusahaan barang atau jasa dalam upaya untuk mempertahankan kelangsungan hidup usahanya. Hal tersebut disebabkan karena pemasaran merupakan salah satu kegiatan perusahaan, di mana secara langsung berhubungan dengan konsumen. Maka kegiatan pemasaran dapat diartikan sebagai kegiatan manusia yang berlangsung dalam kaitannya dengan pasar.
 Kotler (2001) mengemukakan definisi pemasaran berarti bekerja dengan pasar sasaran untuk mewujudkan pertukaran yang potensial dengan maksud memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia. Sehingga dapat dikatakan bahwa keberhasilan pemasaran merupakan kunci kesuksesan dari suatu perusahaan.
Menurut Stanton (2001), definisi pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang atau jasa yang memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial.



2.1.2  Konsep Pemasaran
Pemasaran merupakan faktor penting untuk mencapai sukses bagi perusahaan akan mengetahui adanya cara dan falsafah yang terlibat didalamnya. Cara dan falsafah baru ini disebut konsep pemasaran (marketing concept). Konsep pemasaran tersebut dibuat dengan menggunakan tiga faktor dasar yaitu:
a.       Saluran perencanaan dan kegiatan perusahaan harus berorientasi pada konsumen/ pasar.
b.      Volume penjualan yang menguntungkan harus menjadi tujuan perusahaan, dan bukannya volume untuk kepentingan volume itu sendiri.
c.       Seluruh kegiatan pemasaran dalam perusahaan harus dikoordinasikan dan diintegrasikan secara organisasi.
Menurut Swastha dan Irawan, (2005 : 10) mendefinisikan konsep pemasaran sebuah falsafah bisnis yang menyatakan bahwa pemuasan kebutuhan konsumen merupakan syarat ekonomi dan sosial bagi kelangsungan hidup perusahaan. Bagian pemasaran pada suatu perusahaan memegang peranan yang sangat penting dalam rangka mencapai besarnya volume penjualan, karena dengan tercapainya sejumlah volume penjualan yang diinginkan berarti kinerja bagian pemasaran dalam memperkenalkan produk telah berjalan dengan benar. Penjualan dan pemasaran sering dianggap sama tetapi sebenarnya berbeda.

Tujuan utama konsep pemasaran adalah melayani konsumen dengan mendapatkan sejumlah laba, atau dapat diartikan sebagai perbandingan antara penghasilan dengan biaya yang layak. Ini berbeda dengan konsep penjualan yang menitikberatkan pada keinginan perusahaan. Falsafah dalam pendekatan penjualan adalah memproduksi sebuah pabrik, kemudian meyakinkan konsumen agar bersedia membelinya. Sedangkan pendekatan konsep pemasaran menghendaki agar manajemen menentukan keinginan konsumen terlebih dahulu, setelah itu baru melakukan bagaimana caranya memuaskan.

2.2 Segmentasi (Segmentation)
Konsep segmentasi pasar pertama kali diperkenalkan oleh Wendell R. Smith tahun 1956, dalam artikel terkenalnya berjudul “Product Differentiation and Market Segmentation as Alternative Marketing Strategies” yang dimuat di Journal of Marketing. Menurutnya, konsumen itu bersifat unik dan berbeda-beda. Konsekuensinya, mereka membutuhkan program pemasaran yang berbeda pula. Dalam artikelnya Smith menawarkan diferensiasi produk untuk melayani segmen yang berbeda sebagai alternatif strategi pemasaran.
2.2.1 Definisi Segmentasi Pasar
Segmentasi merupakan unsur pertama strategi. Menurut Hermawan Kartajaya dkk (2003) dalam bukunya Rethinking Marketing segmentasi berarti ‘melihat pasar secara kreatif’. Renald Kasali mengatakan bahwa segmentasi merupakan proses mengkotak-kotakkan pasar (yang heterogen) ke dalam kelompok-kelompok yang memiliki kesamaan kebutuhan atau kesamaan karakter yang memiliki respon yang sama dalam membelanjakan uangnya.
Segmentasi pasar adalah proses membagi-bagi pasar yang semula berperilaku heterogen menjadi beberapa kelompok pasar yang sekarang berperilaku lebih seragam. (Teguh,1993:52)
Swastha & Handoko (1997) mengartikan segmentasi pasar sebagai kegiatan membagi–bagi pasar/market yang bersifat heterogen kedalam satuan–satuan pasar yang bersifat homogen. Ada lagi pendapat Swastha & Handoko (1987) yang merumuskan segmentasi pasar adalah suatu tindakan membagi pasar menjadi segmen–segmen pasar tertentu yang dijadikan sasaran penjualan yang akan dicapai dengan marketing mix.
Sedangkan definisi yang diberikan oleh Pride & Ferrel (1995) mengatakan bahwa segmentasi pasar adalah suatu proses membagi pasar ke dalam segmen-segmen pelanggan potensial dengan kesamaan karakteristik yang menunjukkan adanya kesamaan perilaku pembeli. Di lain pihak Pride & Ferrel (1995) mendefinisikan segmentasi pasar sebagai suatu proses pembagian pasar keseluruhan menjadi kelompok-kelompok pasar yang terdiri dari orang-orang yang secara relatif memiliki kebutuhan produk yang serupa.
Menurut Kotler, Bowen dan Makens (2002, p.254) pasar terdiri dari pembeli dan pembeli berbeda-beda dalam berbagai hal yang bisa membeli dalam keinginan, sumber daya, lokasi, sikap membeli, dan kebiasaan membeli. Karena masing-masing memiliki kebutuhan dan keinginan yang unik, masing-masing pembeli merupakan pasar potensial tersendiri. Oleh sebab itu penjual idealnya mendisain program pemasarannya tersendiri bagi masing-masing pembeli. Segmentasi yang lengkap membutuhkan biaya yang tinggi, dan kebanyakan pelanggan tidak dapat membeli produk yang benar-benar disesuaikan dengan kebutuhan. Untuk itu, perusahaan mencari kelas-kelas pembeli yang lebih besar dengan kebutuhan produk atau tanggapan membeli yang berbeda-beda. Segmen pasar terdiri dari kelompok pelanggan yang memiliki seperangkat keinginan yang sama (Kotler, 2005).
2.2.2 Pola Segmentasi Pasar
Untuk mengidentifikasai preferensi segmen ada tiga pola segmentasi pasar yang dapat digunakan (Kotler, 2003). Pola tersebut adalah:
•   Homogeneus preference (preferensi homogen)
Homogeneus preference merupakan pola yang menunjukkan bahwa konsumen memiliki preferensi yang sama terhadap produk atau jasa yang ditawarkan.
•   Diffused preference (preferensi yang menyebar)
Diffused preference merupakan pola yang menunjukkan bahwa konsumen memiliki preferensi yang beragam terhadap suatu produk atau jasa yang ditawarkan
•   Clustered preference (preferensi yang mengelompok)
Clustered preference merupakan pola yang menunjukkan bahwa konsumen memiliki preferensi yang berkelompok-kelompok. Dimana konsumen yang berada dalam satu kelompok memiliki kesamaan preferensi.
2.2.3 Pembagian Segmentasi Pasar
Pasar dapat dibagi ke dalam berbagai basis, dan pasar industri dibagi secara berbeda dari pasar konsumen, seperti yang digambarkan di bawah ini:
1.      Segmentasi Pasar Konsumen
Segmentasi untuk pasar retail (konsumer) dapat dipetakan menjadi sbb :
•   Segmentasi geografis : segmenteasi berdasarkan pada variabel geografis seperti daerah, iklim, kepadatan penduduk, dan laju pertumbuhan penduduk.
•   Segmentasi demografis berdasarkan pada variabel-variabel seperti usia, jenis kelamin, etnis, pendidikan, pekerjaan, penghasilan, dan status keluarga.
•   Segmentasi psikografis berdasarkan pada variabel-variabel seperti nilai, sikap, dan gaya hidup.
•   Segmentasi behavioral berdasarkan pada variabel-variabel seperti laju dan pola penggunaan, sensitivitas harga, kesetiaan akan brand, dan benefit seeker.
2.      Segmentasi Pasar Perusahaan
Sementara untuk pasar perusahaan (business segment), segmentasi dapat dibedakan dalam tipe berikut ini:
•   Segmentasi geografis, berdasarkan pada variabel-variable regional seperti konsentrasi pelanggan, laju pertumbuhan industri regional, dan faktor ekonomi makro internasional.
•   Jenis pelanggan, berdasarkan pada faktor-faktor seperti ukuran organisasi, industrinya, posisi dalam value chain dan lain-lain.
•   Perilaku pembeli, berdasarkan pada faktor-faktor seperti kesetiaan terhadap produk, pola penggunaan, dan ukuran pesanan.
2.2.4 Kriteria Segmentasi
Menurut Kotler, Bowen dan Makens (2002, p.265) segmentasi pasar sebaiknya memenuhi kriteria berikut ini:
a)    Dapat diukur (measurable)
Sejauh mana ukuran dan daya beli segmen dapat diukur. Variabel segmentasi tertentu sulit diukur, seperti ukuran segmen remaja peminum minuman keras, terutama yang alasannya karena berontak kepada orang tua.
b)   Dapat diakses (accessable)
Sejauh mana segmen itu dapat diakses dan dilayani secara efektif.
c)    Cukup besar (substantial)
Sejauh mana segmen itu cukup besar atau cukup menguntungkan untuk dilayani sebagai pasar. Sebuah segmen sebaiknya merupakan kelompok homogen yang secara ekonomi paling layak mendukung program pemasaran yang disesuaikan dengan kebutuhan segmen itu. Sebagai contoh, area metropolitan besar dapat mendukung beragam restoran etnis. Sebaliknya di kota kecil, restoran etnis tidak mungkin dapat bertahan.
d)   Dapat dibedakan (differentiable)
Sejauh mana segmen-segmen secara konseptual dapat dipisah-pisahkan dan memberikan tanggapan yang berbeda terhadap unsur dan program bauran pemasaran yang berbeda. Jika wanita yang telah menikah dan belum menikah memberikan tanggapan yang sama atas penjualan parfum, berarti diantaranya bukanlah segmen yang terpisah.
e)    Dapat dilaksanakan (actionable)
2.2.5 Manfaat dan Kelemahan Segmentasi
Secara umum segmentasi bermanfaat untuk meningkatkan posisi kompetisi perusahaan dan memberikan pelayanan yang lebih baik kepada konsumen (Weinstein, 1994 dalam Ariwibowo, 2003,). Weinstein (1994) mengemukan secara terperinci tentang 4 manfaat segmentasi, yaitu:
1. Designing responsive products to meet the needs of the marketplace. Melalui penelitian preferensi konsumen, perusahaan berjalan ke arah penyelesaian konsep marketing yaitu kepuasan konsumen yang akan membawa keuntungan. Perusahaan menempatkan konsumen sebagai yang utama, kemudian mendisain dan menyeleksi produk untuk kepuasan konsumen.
2. Determining effective and cost efficient promosional strategies. Segmentasi sebagai alat perencanaan merupakan alat identifikasi dan analisa yang berharga untuk mengembangkan communication mix, sehingga dapat dipilih alat promosi yang sesuai untuk menargetkan pada media yang tepat.
3. Evaluating market competition in partikular the companys market position. Riset segmentasi menyediakan a competitive intelegence mechanism untuk mengakses dan membandingkan perusahaan agar sesuai dengan standar.
4. Providing insight on present marketing strategies. Segmentasi sangat penting untuk melakukan evaluasi secara periodik terhadap marketing strategi perusahaan saat ini dengan cara memanfaatkan peluang baru dan menghindarkan dari adanya potensi terhadap ancaman.

Manfaat yang lain dengan dilakukannya segmentasi pasar, antara lain:
1.  Perusahaan akan dapat mendeteksi secara dini dan tepat mengenai kecenderungan-kecenderungan dalam pasar yang senantiasa berubah.
2. Dapat mendesign produk yang benar-benar sesuai dengan permintaan pasar.
3. Dapat menentukan kampanye dan periklanan yang paling efektif.
4.  Dapat mengarahkan dana promosi yang tersedia melalui media yang tepat bagi segmen yang diperkirakan akan menghasilkan keuntungan yang lebih besar.
5.  Dapat digunakan untuk mengukur usaha promosi sesuai dengan masa atau periode-periode dimana reaksi pasar cukup besar.
6. Menyediakan keinginan dan kebutuhan pelanggan dengan lebih baik.
7. Meningkatkan pendapatan
8. Peluang untuk tumbuh

Gitosudarmo (2000) menambahkan manfaat segmentasi pasar ini, sebagai berikut:
1. Dapat membedakan antara segmen yang satu dengan segmen lainnya.
2. Dapat digunakan untuk mengetahui sifat masing-masing segmen.
3. Dapat digunakan untuk mencari segmen mana yang potensinya paling besar.
4. Dapat digunakan untuk memilih segmen mana yang akan dijadikan pasar sasaran.

Sekalipun tindakan segmentasi memiliki sederetan keuntungan dan manfaat, namun juga mengandung sejumlah resiko yang sekaligus merupakan kelemahan-kelemahan dari tindakan segmentasi itu sendiri, antara lain:
1. Biaya produksi akan lebih tinggi, karena jangka waktu proses produksi lebih pendek.
2. Biaya penelitian/ riset pasar akan bertambah searah dengan banyaknya ragam dan macam segmen pasar yang ditetapkan.
3. Biaya promosi akan menjadi lebih tinggi, ketika sejumlah media tidak menyediakan diskon.
4. Kemungkinan akan menghadapi pesaing yang membidik segmen serupa.
Bahkan mungkin akan terjadi persaingan yang tidak sehat, misalnya kanibalisme sesama produsen untuk produk dan segmen yang sama.

2.3 Targetting
2.3.1 Definisi Targeting
Targeting adalah proses mengevaluasi setiap daya tarik segmen kemudian memilih satu atau lebih karakteristik untuk dilayani. Targeting adalah persoalan bagaimana memilih, menyeleksi, dan menjangkau pasar. Targeting atau menetapkan target pasar merupakan tahap selanjutnya dari analisis segmentasi. Produk dari targeting adalah target market (pasar sasaran), yaitu satu atau beberapa segmen pasar yang akan menjadi fokus kegiatan-kegiatan pemasaran. Kadang-kadang targeting juga disebut selecting karena marketer harus menyeleksi. Targeting adalah proses mengevaluasi segmen pasar dan memusatkan upaya pemasaran pada negara, kawasan atau kelompok orang yang memiliki potensi signifikan untuk beraksi secara positif terhadap stimulus pemasaran dari perusahaan. Proses targeting mencerminkan kenyataan bahwa perusahaan harus mengidentifikasi pelanggan yang dapat diakses dan dilayani secara efektif dan efisien.
Menurut Ariadi Abimanju, targeting adalah mengenal segmen pasar yang telah ditentukan dan merencanakan cara apa yang paling optimal agar segmen pasar memberikan kemungkinan paling besar untuk membeli produk yang akan dijual/dipasarkan. Penentuan targeting sangat tergantung dari hal-hal seperti karakter produk, karakter segmentasi, dan tingkat persaingan pada segmen yang sudah dipilih. Targeting ini menentukan kepada siapa target market dari suatu produk, apakah kepada semua orang, sebagian orang atau orang-orang tertentu yang memiliki kekhususan.
2.3.2 Penetapan Target Pasar
Bagaimana cara melakukan target market? Dalam menetapkan target market perusahaan (targeting) dapat mempertimbangkan pola-pola, dapat dijelaskan sebagai berikut :
 (1) Diferensiasi segmen, bidang usaha yang membedakan segmen pasar sehingga perusahaan menyediakan kebutuhan produk berbeda untuk tiap segmen yang berbeda pula disesuaikan dengan kebutuhan tiap segmen dan memberikan berbagai varian dari produk yang ditawarkan.
(2) Undiferensiasi segmen, bidang usaha yang tidak membedakan segmen pasar.
(3) Consentrate marketing, spesifikasi usaha yang maksudnya adalah perusahaan berkonsentrasi melayani kebutuhan dalam kelompok tertentu karena tidak semua orang bisa menikmati produk yang tersedia.
 (4) Market coverage strategy, merupakan strategi yang dilakukan dengan menggunakan sistem membership serta produk tidak dijual bebas (hanya di toko sendiri) sehingga dapat memudahkan konsumen dan produsen.
Jika sewaktu-waktu ada perusahaan yang memilih berkonsentrasi pada segmen tertentu saja, Hal itu dilakukan karena dana yang terbatas, segmen tersebut tidak memiliki pesaing, dan merupakan segmen yang paling tepat sebagai landasan untuk ekspansi ke segmen lainnya. Ada cara untuk menetukan Target Pasarnya, yaitu:
1.      Spesialisasi selektif Perusahaan memilih sejumlah segmen pasar yang menarik dan sesuai dengan tujuan serta sumber daya yang dimiliki.
2.      Spesialisasi pasar Perusahaan memusatkan diri pada upaya melayani berbagai kebutuhan dari suatu kelompok pelanggan tertentu.
3.      Spesialisasi produk Perusahaan memusatkan diri pada pembuatan produk tertentu yang akan dijual kepada berbagai segmen pasar.
4.      Pelayanan penuh (full market coverage) Perusahaan berusaha melayani semua kelompok pelanggan dengan semua produk yang mungkin dibutuhkan. Hanya perusahaan besar yang mampu menerapkan strategi ini, karena dibutuhkan sumber daya yang sangat besar.
2.3.3 Proses Targeting
Makin besar segmen, kecenderungan konsumen untuk memilih makin besar. Jika akan merumuskan targeting, rumuskan atau defenisikan pasar potensial terlebih dahulu. Dalam Market Plus on Strategy, Hermawan Kartajaya menegaskan bahwa dengan menggunakan targeting, perusahaan akan dapat memilih satu atau lebih pasar yang akan dituju. Di samping untuk dapat menempatkan sumber daya yang dimilikinya secara efektif, targeting sebagai fitting strategy (strategi penempatan produk) mempunyai kriteria utama, yaitu besarnya ukuran pasar (size), pertubuhan pasar (growth), keunggulan kompetitif (competitive advantage) yang dimiliki oleh perusahaan, dan situasi persaingan (competitive situation) yang dihadapi oleh perusahaan. Dengan melakukan targeting sebuah perusahaan tidak akan membabi buta menyerang pasar dengan segala kemampuan.

2.4 Posisi (Posittioning)
2.4.1 Definisi Positioning
Dalam pemasaran, positioning adalah cara yang dilakukan oleh marketer untuk membangun citra atau identitas di benak konsumen untuk produk, merk atau lembaga tertentu. Positioning adalah membangun persepsi relatif satu produk dibanding produk lain. Karena penikmat produk adalah pasar, maka yang perlu dibangun adalah persepsi pasar. Reposisi produk sangat ditentukan dari sudut pandang mana konsumen melihat citra produk kita, apabila kita menerapkan family branding dalam mengembangkan produk, maka keseluruhan citra perusahaan akan sangat mempengaruhi citra produk.
Re-positioning merupakan kegiatan yang melibatkan penggantian identitas produk, jalinan kompetitor yang ada dan mengubah citra yang ada di benak konsumen.
De-positioning merupakan kegiatan untuk mengganti jalinan kompetitor, tujuannya adalah untuk mengganti segmen pasar dan kegiatan ini mengharuskan pemilik merk untuk mengubah citra produk yang ada di benak konsumen.
2.4.2 Konsep Positioning
Secara umum, ada tiga tipe konsep postioning :
  • Functional positions
    • Pemecahan masalah
    • Menyediakan manfaat bagi konsumen
    • Memperoleh persepsi yang menyenangkan dari investor
  • Symbolic positions
  1. Peningkatan citra diri
  2. Identifikasi diri
  3. Rasa ikut memiliki dan tingkat penghargaan lingkungan terhadap perusahaan
  4. Membangun pengaruh yang cukup kuat dalam segmen pasar tertentu
  • Experiential positions
    • Mampu menstimulasi sensor motorik
    • Mampu menstimulasi sensor kognitif
2.4.3 Proses Posittioning Produk
Pada umumnya, proses postioning produk melibatkan :
·         Mendefinisikan ke segmen pasar mana produk tersebut akan disaingkan
·         Mengidentifikasikan dimensi atribut dan kemasan untuk menentukan seberapa besar pasar
·         Mengumpulkan informasi dari konsumen tentang persepsi mereka tehadap produk dan produk pesaing
·         Mengukur seberapa jauh persepsi konsumen terhadap produk
·         Mengukur seberapa besar pasar produk pesaing
·         Mengukur kombinasi target pasar untuk menentukan variabel marketing dalam melakukan marketing mix
            Proses positioning untuk barang dan jasa sama saja, meskipun jasa tidak memiliki ujud fisik, namun prosesnya sama. Hanya saja karena jasa tidak memiliki visualisasi yang jelas, maka sebelum membangun positioning, kita harus bertanya kepada konsumen nilai tambah apa yang mereka inginkan dari layanan kita, mengapa mereka akan memilih jasa orang lain dibanding jasa kita ? dan apakah ada karakteristik khusus yang membedakan layanan kita dibanding perusahaan lain ?
            Menuliskan nilai pembeda dari sudut pandang konsumen merupakan tahap awal proses positioning kita. Ujikan kepada orang yang belum mengenal apa yang kita lakukan dan apa yang kita jual, kemudian perhatikan ekspresi wajah merekan dan bagaiman mereka merespon kita. Pada saat mereka ingin tahu lebih banyak tentang produk kita karena mereka tertarik dengan prolog kita, maka kita sdah berada di jalur yang tepat.
2.4.4 Product Positioning Strategy
            Product positioning sangat berhubungan dengan segmentasi pasar karena penempatan produk tersebut ditujukan melayani target market tertentu. Oleh karena itu, pengertian strategi product positioning sebagai suatu strategi yang digunakan untuk menanamkan suatu citra produk di benak konsumen sehingga produk tersebut terlihat menonjol dibandingkan dengan produk pesaing. Fokus utamanya adalah bagaimana caranya sehingga konsumen mempunyai persepsi yang sama dengan yang diharapkan produsen tentang produk yang ditawarkan. Kembali Kotler (1997:265)menjelaskan beberapa cara product positioning yang dapat dilakukan pemasar dalam memasarkan produk kepada konsumen yang dituju, antara lain:
1. Penentuan posisi menurut atribut
Ini terjadi bila suatu perusahaan memposisikan dengan menonjolkan atribut produk yang lebih unggul dibanding pesaingnya, seperti ukuran, lama keberadaannya, dan seterusnya.

2. Penentuan posisi menurut manfaat
Dalam pengertian ini produk diposisikan sebagai pemimpin dalam suatu manfaat tertentu.
3. Penentuan posisi menurut penggunaan atau penerapan
Seperangkat nilai-nilai penggunaan atau penerapan inilah yang digunakan sebagai unsur yang ditonjolkan dibandingkan pesaingnya,
4. Penentuan posisi menurut pemakai
Ini berarti memposisikan produk sebagai yang terbaik untuk sejumlah kelompok pemakai. Dengan kata lain pasar sasaran lebih ditujukan pada sebuah atau lebih komunitas, baik dalam arti sempit maupun dalam arti luas.
5. Penentuan posisi menurut pesaing
Disini produk secara keseluruhan menonjolkan nama mereknya secara utuh dan diposisiskan lebih baik daripada pesaing. Misalnya: Lion Country Safari dapat beriklan memilk lebih banyak macam binatang jika dibandingkan dengan Japanese Deer Park.
6.Penentuan posisi menurut kategori produk
Disini produk diposisikan sebagai pemimpin dalam suatu kategori produk.
7. Penentuan posisi harga atau kualitas
Disini produk diposisikan sebagai menawarkan nilai terbaik.



BAB III
PEMBAHASAN


Strategi STP (Segmentation, Targetting, Posittioning) lembaga pendidikan 1 tahun (Institute Komputer dan Perhotelan Indonesia) Pekanbaru

Dalam ilmu marketing kita mengenal STP dan 4P sebagai strategi pemasaran produk ataupun jasa. STP adalah singkatan dari Segmentation, Targeting dan Positioning sedangkan 4P adalah singkatan dari keempat unsur dalam marketing mix, yakni Product, Price, Place dan Promotion. STP dan 4P akan selalu muncul dalam marketing, apa pun konteksnya.

3.1 Gambaran umum perusahaan
IKPI singkatan dari Institute Komputer dan Perhotelan Indonesia adalah sebuah lembaga pendidikan 1 tahun yang berada di Pekanbaru – Riau. Tepatnya berada di Jl. Jend. Sudirman No. 419 B , IKPI berdiri sejak Tahun 1998, Dulu IKPI tidak menerima mahasiswa tetapi IKPI hanya mengadakan Pelatihan-pelatihan  saja.  Nah setelah di latih IKPI juga memagangkan para diklat.  Untuk pemagangan IKPI memberikan dua alternatif tempat magang yaitu magang di Dalam negeri dan Magang di Luar Negeri.  Untuk magang di dalam negeri yaitu disekitar Pekanbaru dan Untuk magang di Luar Negeri itu di Malaysia.
Jurusan yang tersedia ada 8 jurusan diantaranya :
·         Perhotelan, Teknik Informatika, Manajemen Bisnis, sekeratris Perbankan, Akuntansi Bisnis, Photography, Kapal Pesiar dan Cheff
3.2 Segmentasi pasar (Segmentation)
Dalam mensegmentasikan pasarnya institute komputer dan perhotelan Indonesia pekanbaru atau di singkat IKPI PEKANBARU memiliki kriteria tertentu agar menempatkan jasanya dalam posisi yang baik. Kriteria yang digunakan dalam menentukan segmen pasar yang dilayani menggunakan beberapa dasar antara lain:
a.       Segmen Manusia
Usia : 15 tahun s/d 25 tahun
Jenis kelamin : laki – laki dan perempuan
Pendidikan : SMA sederajat
Agama : Semua Agama di Indonesia
Suku : Semua Suku di Indonesia
b.      Segmen Wilayah
Seluruh wilayah Riau, KEPRI, Hingga Sumatera Barat
c.       Segmen penghasilan penduduk
IKPI pekanbaru meletakkan segmentasi penghasilan penduduk adalah menengah kebawah, karna itu IKPI pekanbaru menetapkan harga kuliah 1 tahun dengan biaya murah dan dapat dicicil. Biaya tersebut antara lain perjurusan dengan harga Rp. 10 hingga 20 juta dan dapat dicicil hingga wisuda, dengan biaya dengan nilai tersebut sudah dapat fasilitas antara lain :Jas / almamater, buku diktat selama setahun, biaya gedung, dan biaya lainya, kecuali biaya wisuda.

3.3 Target (Targetting)
Target dari pasar IKPI PEKANBARU adalah dari kalangan menengah kebawah, karena jika melihat dari pilihan Jurusan IKPI PEKANBARU, biaya kuliah perjurusan mulai dari Rp. 10.000.000 s/d 20.000.000 selama satu tahun dan biaya kuliah bisa dicicil sampai dengan wisuda. Target pasar IKPI berikutnya merupakan lulusan SMA sederajat yang ingin kuliah cepat dapat skill dan ingin cepat masuk ke dunia kerja, karna perkuliahan di IKPI hanya selama 1 tahun.
Selain itu IKPI PEKANBARU memiliki program jurusan yang tidak dimiliki oleh lembaga lain contohnya seperti jurusan chef dan jurusan perhotelan selain itu juga proses belajar perkuliahan di ikpi hanya menjurus kepada skill contohnya dalam meteri yang diberikan adalah materi yang langsung bersangkutan dengan jurusan yang diambil, itu membuat nilai tambah untuk IKPI dalam memenuhi target pasar,

3.4 Posisi (Posittioning)
IKPI PEKANBARU adalah lembaga pendidikan 1 tahun dengan berbagai jurusan, IKPI PEKANBARU memposisikan dirinya yang mempunyai satu-satunya jurusan yang tidak dimiliki lembaga lain, IKPI PEKANBARU berdiri dengan MOTTO
“ KULIAH SINGKAT KERJA PASTI” karna ikpi bekerja sama dengan DISNAKER Kota Pekanbaru dan perusahaan perusahaan serta hotel hotel di pekanbaru guna menunjang mahasiswa IKPI setelah lulus ditempatkan kerja di perusahan atau hotel-hotel yang telah bekerja sama, itu yang membuat IKPI pekanbaru berbeda dengan Lembaga pendidikan 1 tahun lainya yang berada di Kota pekanbaru.























BAB IV
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Berdasarkan   hasil   penelitian   serta   analisis   dari   kegiatan   strategi pemasaran yang dilakukan oleh lembaga pendidikan IKPI PEKANBATU maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1.      Segmenting yang dilakukan oleh IKPI PEKANBARU menggunakan beberapa dasar segmentasi antara lain:
a.       Segmen manusia /demografi
b.      Segmen wilayah/geografis
c.       Segmen penghasilan konsumen / psikografis
2.      Dalam menentukan target IKPI pekanbaru membuat program yang tidak dimiliki oleh lembaga pendidikan 1 tahun lainya contohnya seperti jurusan chef dan perhotelan, serta proses pembelajaranya hanya menjurus kepada  skill yang siap terjun kedunia kerja.
3.      IKPI PEKANBARU memposisikan dirinya yang mempunyai satu-satunya   jurusan yang tidak dimiliki lembaga lain, IKPI PEKANBARU berdiri dengan MOTTO “ KULIAH SINGKAT KERJA PASTI” karna ikpi bekerja sama dengan DISNAKER Kota Pekanbaru dan perusahaan perusahaan serta hotel hotel di pekanbaru guna menunjang mahasiswa IKPI setelah lulus ditempatkan kerja di perusahan atau hotel-hotel yang telah bekerja sama, itu yang membuat IKPI pekanbaru berbeda dengan Lembaga pendidikan 1 tahun lainya yang berada di Kota pekanbaru.

B. Saran
Berdasarkan  hasil penelitian dan kesimpulan  yang telah dilakukan,  maka penulis memberikan beberapa saran sebagai berikut :
1.      Penerapan  strategi  pemasaran  (segmenting,  targeting  dan  positioning)  yang selama   ini   telah   dilakukan   IKPI PEKANBARU sudah   cukup   sesuai,   namun hendaknya    perusahaan    memperluas    daerah    pemasaran    yang    akan dibidiknya   mengingat   telah   banyaknya   bermunculan   lembaga-lembaga pendidikan yang ada di Pekanbaru.
2.      IKPI PEKANBARU hendaknya meningkatkan lagi kualitas produk jasa yang ditawarkan dan meningkatkan informasi tentang keunggulan produk tersebut.












DAFTAR PUSTAKA

2.      eprints.uny.ac.id/8708/3/bab%202%20-09410134003.pdf
4.      www.ikpipekanbaru419.wordpress.com



No comments:

Post a Comment