BAB I
PENDAHULUAN
Perusahaan dalam melakukan operasionalnya baik perusahaan
yang bergerak dibidang jasa maupun dibidang barang mempunyai tujuan yang sama
yaitu memperoleh keuntungan, selain itu perusahaan yang ingin memberikan
kepuasan kepada konsumen atas produk yang dihasilkanya. Karena kepuasan
konsumen menjadi tolak ukur dari keberhasilan perusahaan dalam menghasilkan
produk yang berkualitas dan yang diinginkan konsumen.
Dalam mencapai strategi pemasaran yang tepat dan terbaik
untuk diterpakan salah satunya perusahaan dapat melihat dari faktor pemasaran.
Hal tersebut penting karena pemasaran merupakan salah satu pokok pertimbangan
konsumen dalam melakukan pembelian suatu produk jasa maupun barang. Jika
perusahaan tidak peka terhadap apa yang dibutuhkan konsumen, maka dapat
dipastikan bahwa perusahaan akan kehilangan banyak kesempatan untuk menjaring
konsumen dan produk yang ditawarkan akan sia-sia.
Strategi pemasaran yang
dapat dilakukan oleh perusahaan adalah stategi STP (Segmentation, Targeting,
dan Positioning). Tujuan pokok strategi segmentasi, targeting,
dan positioning adalah memposisikan suatu merek dalam benak konsumen
sedemikian rupa sehingga merek tersebut memiliki keunggulan tersendiri. Sebuah
produk akan memiliki keunggulan tersendiri jika produk tersebut menawarkan
atribut-atribut yang menarik dan unik serta berbeda dari produk lain di mata
konsumen.
BAB II
LANDASAN TEORI
Untuk mendukung pembuatan
makalah ini, maka perlu dikemukakan hal-hal atau teori-teori yang berkaitan
dengan permasalahan dan ruang lingkup pembahasan sebagai landasan dalam
pembuatan makalah ini.
2.1
Pemasaran
2.1.1
Devinisi Pemasaran
Pemasaran adalah salah
satu kegiatan pokok yang perlu dilakukan oleh perusahaan baik itu perusahaan
barang atau jasa dalam upaya untuk mempertahankan kelangsungan hidup usahanya.
Hal tersebut disebabkan karena pemasaran merupakan salah satu kegiatan
perusahaan, di mana secara langsung berhubungan dengan konsumen. Maka kegiatan
pemasaran dapat diartikan sebagai kegiatan manusia yang berlangsung dalam
kaitannya dengan pasar.
Kotler (2001)
mengemukakan definisi pemasaran berarti bekerja dengan pasar sasaran untuk
mewujudkan pertukaran yang potensial dengan maksud memuaskan kebutuhan dan
keinginan manusia. Sehingga dapat dikatakan bahwa keberhasilan pemasaran
merupakan kunci kesuksesan dari suatu perusahaan.
Menurut Stanton (2001),
definisi pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan
bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan
mendistribusikan barang atau jasa yang memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli
yang ada maupun pembeli potensial.
2.1.2 Konsep Pemasaran
Pemasaran merupakan faktor
penting untuk mencapai sukses bagi perusahaan akan mengetahui adanya cara dan
falsafah yang terlibat didalamnya. Cara dan falsafah baru ini disebut konsep
pemasaran (marketing concept). Konsep pemasaran tersebut dibuat dengan
menggunakan tiga faktor dasar yaitu:
a.
Saluran
perencanaan dan kegiatan perusahaan harus berorientasi pada konsumen/ pasar.
b.
Volume penjualan
yang menguntungkan harus menjadi tujuan perusahaan, dan bukannya volume untuk
kepentingan volume itu sendiri.
c. Seluruh
kegiatan pemasaran dalam perusahaan harus dikoordinasikan dan diintegrasikan
secara organisasi.
Menurut Swastha dan
Irawan, (2005 : 10) mendefinisikan konsep pemasaran sebuah falsafah bisnis yang
menyatakan bahwa pemuasan kebutuhan konsumen merupakan syarat ekonomi dan
sosial bagi kelangsungan hidup perusahaan. Bagian pemasaran pada suatu
perusahaan memegang peranan yang sangat penting dalam rangka mencapai besarnya
volume penjualan, karena dengan tercapainya sejumlah volume penjualan yang
diinginkan berarti kinerja bagian pemasaran dalam memperkenalkan produk telah
berjalan dengan benar. Penjualan dan pemasaran sering dianggap sama tetapi
sebenarnya berbeda.
Tujuan utama konsep pemasaran adalah
melayani konsumen dengan mendapatkan sejumlah laba, atau dapat diartikan
sebagai perbandingan antara penghasilan dengan biaya yang layak. Ini berbeda
dengan konsep penjualan yang menitikberatkan pada keinginan perusahaan.
Falsafah dalam pendekatan penjualan adalah memproduksi sebuah pabrik, kemudian
meyakinkan konsumen agar bersedia membelinya. Sedangkan pendekatan konsep
pemasaran menghendaki agar manajemen menentukan keinginan konsumen terlebih
dahulu, setelah itu baru melakukan bagaimana caranya memuaskan.
2.2
Segmentasi (Segmentation)
Konsep segmentasi pasar
pertama kali diperkenalkan oleh Wendell R. Smith tahun 1956, dalam artikel
terkenalnya berjudul “Product Differentiation and Market Segmentation as
Alternative Marketing Strategies” yang dimuat di Journal of Marketing.
Menurutnya, konsumen itu bersifat unik dan berbeda-beda. Konsekuensinya, mereka
membutuhkan program pemasaran yang berbeda pula. Dalam artikelnya Smith
menawarkan diferensiasi produk untuk melayani segmen yang berbeda sebagai
alternatif strategi pemasaran.
2.2.1
Definisi Segmentasi Pasar
Segmentasi merupakan
unsur pertama strategi. Menurut Hermawan Kartajaya dkk (2003) dalam bukunya
Rethinking Marketing segmentasi berarti ‘melihat pasar secara kreatif’. Renald
Kasali mengatakan bahwa segmentasi merupakan proses mengkotak-kotakkan pasar
(yang heterogen) ke dalam kelompok-kelompok yang memiliki kesamaan kebutuhan
atau kesamaan karakter yang memiliki respon yang sama dalam membelanjakan
uangnya.
Segmentasi pasar adalah proses
membagi-bagi pasar yang semula berperilaku heterogen menjadi beberapa kelompok
pasar yang sekarang berperilaku lebih seragam. (Teguh,1993:52)
Swastha & Handoko
(1997) mengartikan segmentasi pasar sebagai kegiatan membagi–bagi pasar/market
yang bersifat heterogen kedalam satuan–satuan pasar yang bersifat homogen. Ada
lagi pendapat Swastha & Handoko (1987) yang merumuskan segmentasi pasar
adalah suatu tindakan membagi pasar menjadi segmen–segmen pasar tertentu yang
dijadikan sasaran penjualan yang akan dicapai dengan marketing mix.
Sedangkan definisi yang
diberikan oleh Pride & Ferrel (1995) mengatakan bahwa segmentasi pasar
adalah suatu proses membagi pasar ke dalam segmen-segmen pelanggan potensial
dengan kesamaan karakteristik yang menunjukkan adanya kesamaan perilaku
pembeli. Di lain pihak Pride & Ferrel (1995) mendefinisikan segmentasi pasar
sebagai suatu proses pembagian pasar keseluruhan menjadi kelompok-kelompok
pasar yang terdiri dari orang-orang yang secara relatif memiliki kebutuhan
produk yang serupa.
Menurut Kotler, Bowen
dan Makens (2002, p.254) pasar terdiri dari pembeli dan pembeli berbeda-beda
dalam berbagai hal yang bisa membeli dalam keinginan, sumber daya, lokasi,
sikap membeli, dan kebiasaan membeli. Karena masing-masing memiliki kebutuhan
dan keinginan yang unik, masing-masing pembeli merupakan pasar potensial
tersendiri. Oleh sebab itu penjual idealnya mendisain program pemasarannya
tersendiri bagi masing-masing pembeli. Segmentasi yang lengkap membutuhkan
biaya yang tinggi, dan kebanyakan pelanggan tidak dapat membeli produk yang
benar-benar disesuaikan dengan kebutuhan. Untuk itu, perusahaan mencari
kelas-kelas pembeli yang lebih besar dengan kebutuhan produk atau tanggapan
membeli yang berbeda-beda. Segmen pasar terdiri dari kelompok pelanggan yang
memiliki seperangkat keinginan yang sama (Kotler, 2005).
2.2.2
Pola Segmentasi Pasar
Untuk mengidentifikasai
preferensi segmen ada tiga pola segmentasi pasar yang dapat digunakan (Kotler,
2003). Pola tersebut adalah:
•
Homogeneus preference (preferensi homogen)
Homogeneus preference
merupakan pola yang menunjukkan bahwa konsumen memiliki preferensi yang sama
terhadap produk atau jasa yang ditawarkan.
•
Diffused preference (preferensi yang menyebar)
Diffused preference
merupakan pola yang menunjukkan bahwa konsumen memiliki preferensi yang beragam
terhadap suatu produk atau jasa yang ditawarkan
•
Clustered preference (preferensi yang mengelompok)
Clustered preference
merupakan pola yang menunjukkan bahwa konsumen memiliki preferensi yang
berkelompok-kelompok. Dimana konsumen yang berada dalam satu kelompok memiliki
kesamaan preferensi.
2.2.3
Pembagian Segmentasi Pasar
Pasar dapat dibagi ke
dalam berbagai basis, dan pasar industri dibagi secara berbeda dari pasar
konsumen, seperti yang digambarkan di bawah ini:
1.
Segmentasi Pasar Konsumen
Segmentasi untuk pasar retail (konsumer)
dapat dipetakan menjadi sbb :
•
Segmentasi geografis : segmenteasi berdasarkan pada variabel geografis
seperti daerah, iklim, kepadatan penduduk, dan laju pertumbuhan penduduk.
•
Segmentasi demografis berdasarkan pada variabel-variabel seperti usia,
jenis kelamin, etnis, pendidikan, pekerjaan, penghasilan, dan status keluarga.
•
Segmentasi psikografis berdasarkan pada variabel-variabel seperti nilai,
sikap, dan gaya hidup.
•
Segmentasi behavioral berdasarkan pada variabel-variabel seperti laju
dan pola penggunaan, sensitivitas harga, kesetiaan akan brand, dan benefit
seeker.
2.
Segmentasi Pasar Perusahaan
Sementara untuk pasar perusahaan
(business segment), segmentasi dapat dibedakan dalam tipe berikut ini:
•
Segmentasi geografis, berdasarkan pada variabel-variable regional
seperti konsentrasi pelanggan, laju pertumbuhan industri regional, dan faktor
ekonomi makro internasional.
•
Jenis pelanggan, berdasarkan pada faktor-faktor seperti ukuran
organisasi, industrinya, posisi dalam value chain dan lain-lain.
•
Perilaku pembeli, berdasarkan pada faktor-faktor seperti kesetiaan
terhadap produk, pola penggunaan, dan ukuran pesanan.
2.2.4
Kriteria Segmentasi
Menurut Kotler, Bowen
dan Makens (2002, p.265) segmentasi pasar sebaiknya memenuhi kriteria berikut
ini:
a)
Dapat diukur (measurable)
Sejauh mana ukuran dan daya beli segmen
dapat diukur. Variabel segmentasi tertentu sulit diukur, seperti ukuran segmen
remaja peminum minuman keras, terutama yang alasannya karena berontak kepada orang
tua.
b)
Dapat diakses (accessable)
Sejauh mana segmen itu dapat diakses dan
dilayani secara efektif.
c)
Cukup besar (substantial)
Sejauh mana segmen itu cukup besar atau
cukup menguntungkan untuk dilayani sebagai pasar. Sebuah segmen sebaiknya merupakan
kelompok homogen yang secara ekonomi paling layak mendukung program pemasaran
yang disesuaikan dengan kebutuhan segmen itu. Sebagai contoh, area metropolitan
besar dapat mendukung beragam restoran etnis. Sebaliknya di kota kecil,
restoran etnis tidak mungkin dapat bertahan.
d)
Dapat dibedakan (differentiable)
Sejauh mana segmen-segmen secara
konseptual dapat dipisah-pisahkan dan memberikan tanggapan yang berbeda
terhadap unsur dan program bauran pemasaran yang berbeda. Jika wanita yang
telah menikah dan belum menikah memberikan tanggapan yang sama atas penjualan
parfum, berarti diantaranya bukanlah segmen yang terpisah.
e)
Dapat dilaksanakan (actionable)
2.2.5 Manfaat dan Kelemahan Segmentasi
Secara umum segmentasi
bermanfaat untuk meningkatkan posisi kompetisi perusahaan dan memberikan
pelayanan yang lebih baik kepada konsumen (Weinstein, 1994 dalam Ariwibowo,
2003,). Weinstein (1994) mengemukan secara terperinci tentang 4 manfaat
segmentasi, yaitu:
1. Designing responsive products to meet
the needs of the marketplace. Melalui penelitian preferensi konsumen,
perusahaan berjalan ke arah penyelesaian konsep marketing yaitu kepuasan
konsumen yang akan membawa keuntungan. Perusahaan menempatkan konsumen sebagai
yang utama, kemudian mendisain dan menyeleksi produk untuk kepuasan konsumen.
2. Determining effective and cost
efficient promosional strategies. Segmentasi sebagai alat perencanaan merupakan
alat identifikasi dan analisa yang berharga untuk mengembangkan communication
mix, sehingga dapat dipilih alat promosi yang sesuai untuk menargetkan pada
media yang tepat.
3. Evaluating market competition in
partikular the companys market position. Riset segmentasi menyediakan a
competitive intelegence mechanism untuk mengakses dan membandingkan perusahaan
agar sesuai dengan standar.
4. Providing insight on present
marketing strategies. Segmentasi sangat penting untuk melakukan evaluasi secara
periodik terhadap marketing strategi perusahaan saat ini dengan cara
memanfaatkan peluang baru dan menghindarkan dari adanya potensi terhadap
ancaman.
Manfaat yang lain dengan dilakukannya
segmentasi pasar, antara lain:
1.
Perusahaan akan dapat mendeteksi secara dini dan tepat mengenai
kecenderungan-kecenderungan dalam pasar yang senantiasa berubah.
2. Dapat mendesign produk yang
benar-benar sesuai dengan permintaan pasar.
3. Dapat menentukan kampanye dan
periklanan yang paling efektif.
4.
Dapat mengarahkan dana promosi yang tersedia melalui media yang tepat
bagi segmen yang diperkirakan akan menghasilkan keuntungan yang lebih besar.
5.
Dapat digunakan untuk mengukur usaha promosi sesuai dengan masa atau
periode-periode dimana reaksi pasar cukup besar.
6. Menyediakan keinginan dan kebutuhan
pelanggan dengan lebih baik.
7. Meningkatkan pendapatan
8. Peluang untuk tumbuh
Gitosudarmo (2000) menambahkan manfaat
segmentasi pasar ini, sebagai berikut:
1. Dapat membedakan antara segmen yang
satu dengan segmen lainnya.
2. Dapat digunakan untuk mengetahui
sifat masing-masing segmen.
3. Dapat digunakan untuk mencari segmen
mana yang potensinya paling besar.
4. Dapat digunakan untuk memilih segmen
mana yang akan dijadikan pasar sasaran.
Sekalipun tindakan segmentasi memiliki
sederetan keuntungan dan manfaat, namun juga mengandung sejumlah resiko yang
sekaligus merupakan kelemahan-kelemahan dari tindakan segmentasi itu sendiri,
antara lain:
1. Biaya produksi akan lebih tinggi,
karena jangka waktu proses produksi lebih pendek.
2. Biaya penelitian/ riset pasar akan
bertambah searah dengan banyaknya ragam dan macam segmen pasar yang ditetapkan.
3. Biaya promosi akan menjadi lebih
tinggi, ketika sejumlah media tidak menyediakan diskon.
4. Kemungkinan akan menghadapi pesaing
yang membidik segmen serupa.
Bahkan mungkin akan terjadi persaingan
yang tidak sehat, misalnya kanibalisme sesama produsen untuk produk dan segmen
yang sama.
2.3
Targetting
2.3.1
Definisi Targeting
Targeting adalah proses
mengevaluasi setiap daya tarik segmen kemudian memilih satu atau lebih
karakteristik untuk dilayani. Targeting
adalah persoalan bagaimana memilih, menyeleksi, dan menjangkau pasar. Targeting
atau menetapkan target pasar merupakan tahap selanjutnya dari analisis
segmentasi. Produk dari targeting
adalah target market (pasar sasaran), yaitu satu atau beberapa segmen pasar
yang akan menjadi fokus kegiatan-kegiatan pemasaran. Kadang-kadang targeting
juga disebut selecting karena marketer harus menyeleksi. Targeting adalah
proses mengevaluasi segmen pasar dan memusatkan upaya pemasaran pada negara,
kawasan atau kelompok orang yang memiliki potensi signifikan untuk beraksi
secara positif terhadap stimulus pemasaran dari perusahaan. Proses targeting
mencerminkan kenyataan bahwa perusahaan harus mengidentifikasi pelanggan yang
dapat diakses dan dilayani secara efektif dan efisien.
Menurut Ariadi Abimanju, targeting
adalah mengenal segmen pasar yang telah ditentukan dan merencanakan cara apa
yang paling optimal agar segmen pasar memberikan kemungkinan paling besar untuk
membeli produk yang akan dijual/dipasarkan. Penentuan targeting sangat
tergantung dari hal-hal seperti karakter produk, karakter segmentasi, dan
tingkat persaingan pada segmen yang sudah dipilih. Targeting ini menentukan
kepada siapa target market dari suatu produk, apakah kepada semua orang,
sebagian orang atau orang-orang tertentu yang memiliki kekhususan.
2.3.2
Penetapan Target Pasar
Bagaimana cara
melakukan target market? Dalam menetapkan target market perusahaan (targeting) dapat mempertimbangkan
pola-pola, dapat dijelaskan sebagai berikut :
(1) Diferensiasi
segmen, bidang usaha yang membedakan segmen pasar sehingga perusahaan
menyediakan kebutuhan produk berbeda untuk tiap segmen yang berbeda pula
disesuaikan dengan kebutuhan tiap segmen dan memberikan berbagai varian dari
produk yang ditawarkan.
(2) Undiferensiasi
segmen, bidang usaha yang tidak membedakan segmen pasar.
(3) Consentrate
marketing, spesifikasi usaha yang maksudnya adalah perusahaan
berkonsentrasi melayani kebutuhan dalam kelompok tertentu karena tidak semua
orang bisa menikmati produk yang tersedia.
(4) Market
coverage strategy, merupakan strategi yang dilakukan dengan menggunakan
sistem membership serta produk tidak dijual bebas (hanya di toko sendiri)
sehingga dapat memudahkan konsumen dan produsen.
Jika sewaktu-waktu ada perusahaan yang
memilih berkonsentrasi pada segmen tertentu saja, Hal itu dilakukan karena dana
yang terbatas, segmen tersebut tidak memiliki pesaing, dan merupakan segmen
yang paling tepat sebagai landasan untuk ekspansi ke segmen lainnya. Ada cara
untuk menetukan Target Pasarnya, yaitu:
1.
Spesialisasi selektif Perusahaan memilih sejumlah segmen pasar yang
menarik dan sesuai dengan tujuan serta sumber daya yang dimiliki.
2.
Spesialisasi pasar Perusahaan memusatkan diri pada upaya melayani
berbagai kebutuhan dari suatu kelompok pelanggan tertentu.
3.
Spesialisasi produk Perusahaan memusatkan diri pada pembuatan produk
tertentu yang akan dijual kepada berbagai segmen pasar.
4.
Pelayanan penuh (full market
coverage) Perusahaan berusaha melayani semua kelompok pelanggan dengan
semua produk yang mungkin dibutuhkan. Hanya perusahaan besar yang mampu
menerapkan strategi ini, karena dibutuhkan sumber daya yang sangat besar.
2.3.3 Proses Targeting
Makin besar segmen, kecenderungan
konsumen untuk memilih makin besar. Jika akan merumuskan targeting, rumuskan
atau defenisikan pasar potensial terlebih dahulu. Dalam Market Plus on Strategy, Hermawan Kartajaya menegaskan bahwa dengan
menggunakan targeting, perusahaan akan dapat memilih satu atau lebih pasar yang
akan dituju. Di samping untuk dapat menempatkan sumber daya yang dimilikinya
secara efektif, targeting sebagai fitting
strategy (strategi penempatan produk) mempunyai kriteria utama, yaitu
besarnya ukuran pasar (size), pertubuhan pasar (growth), keunggulan kompetitif (competitive
advantage) yang dimiliki oleh perusahaan, dan situasi persaingan (competitive situation) yang dihadapi
oleh perusahaan. Dengan melakukan targeting sebuah perusahaan tidak akan
membabi buta menyerang pasar dengan segala kemampuan.
2.4
Posisi (Posittioning)
2.4.1 Definisi Positioning
Dalam pemasaran,
positioning adalah cara yang dilakukan oleh marketer untuk membangun citra atau
identitas di benak konsumen untuk produk, merk atau lembaga tertentu.
Positioning adalah membangun persepsi relatif satu produk dibanding produk
lain. Karena penikmat produk adalah pasar, maka yang perlu dibangun adalah
persepsi pasar. Reposisi produk sangat ditentukan dari sudut pandang mana
konsumen melihat citra produk kita, apabila kita menerapkan family branding
dalam mengembangkan produk, maka keseluruhan citra perusahaan akan sangat
mempengaruhi citra produk.
Re-positioning merupakan kegiatan yang
melibatkan penggantian identitas produk, jalinan kompetitor yang ada dan
mengubah citra yang ada di benak konsumen.
De-positioning merupakan kegiatan untuk
mengganti jalinan kompetitor, tujuannya adalah untuk mengganti segmen pasar dan
kegiatan ini mengharuskan pemilik merk untuk mengubah citra produk yang ada di
benak konsumen.
2.4.2
Konsep Positioning
Secara umum, ada tiga tipe konsep postioning :
- Functional
positions
- Pemecahan
masalah
- Menyediakan
manfaat bagi konsumen
- Memperoleh persepsi yang menyenangkan dari investor
- Symbolic
positions
- Peningkatan
citra diri
- Identifikasi
diri
- Rasa ikut memiliki dan tingkat penghargaan
lingkungan terhadap perusahaan
- Membangun pengaruh yang cukup kuat dalam segmen
pasar tertentu
- Experiential
positions
- Mampu
menstimulasi sensor motorik
- Mampu
menstimulasi sensor kognitif
2.4.3 Proses Posittioning Produk
Pada
umumnya, proses postioning produk melibatkan :
·
Mendefinisikan
ke segmen pasar mana produk tersebut akan disaingkan
·
Mengidentifikasikan
dimensi atribut dan kemasan untuk menentukan seberapa besar pasar
·
Mengumpulkan
informasi dari konsumen tentang persepsi mereka tehadap produk dan produk
pesaing
·
Mengukur
seberapa jauh persepsi konsumen terhadap produk
·
Mengukur
seberapa besar pasar produk pesaing
·
Mengukur
kombinasi target pasar untuk menentukan variabel marketing dalam melakukan
marketing mix
Proses positioning untuk barang dan
jasa sama saja, meskipun jasa tidak memiliki ujud fisik, namun prosesnya sama.
Hanya saja karena jasa tidak memiliki visualisasi yang jelas, maka sebelum
membangun positioning, kita harus bertanya kepada konsumen nilai tambah apa
yang mereka inginkan dari layanan kita, mengapa mereka akan memilih jasa orang
lain dibanding jasa kita ? dan apakah ada karakteristik khusus yang membedakan
layanan kita dibanding perusahaan lain ?
Menuliskan nilai pembeda dari sudut
pandang konsumen merupakan tahap awal proses positioning kita. Ujikan kepada
orang yang belum mengenal apa yang kita lakukan dan apa yang kita jual,
kemudian perhatikan ekspresi wajah merekan dan bagaiman mereka merespon kita.
Pada saat mereka ingin tahu lebih banyak tentang produk kita karena mereka
tertarik dengan prolog kita, maka kita sdah berada di jalur yang tepat.
2.4.4 Product Positioning Strategy
Product positioning sangat
berhubungan dengan segmentasi pasar karena penempatan produk tersebut ditujukan
melayani target market tertentu. Oleh karena itu, pengertian strategi product
positioning sebagai suatu strategi yang digunakan untuk menanamkan suatu citra
produk di benak konsumen sehingga produk tersebut terlihat menonjol
dibandingkan dengan produk pesaing. Fokus utamanya adalah bagaimana caranya
sehingga konsumen mempunyai persepsi yang sama dengan yang diharapkan produsen
tentang produk yang ditawarkan. Kembali Kotler (1997:265)menjelaskan beberapa
cara product positioning yang dapat dilakukan pemasar dalam memasarkan produk
kepada konsumen yang dituju, antara lain:
1.
Penentuan posisi menurut atribut
Ini
terjadi bila suatu perusahaan memposisikan dengan menonjolkan atribut produk
yang lebih unggul dibanding pesaingnya, seperti ukuran, lama keberadaannya, dan
seterusnya.
2.
Penentuan posisi menurut manfaat
Dalam
pengertian ini produk diposisikan sebagai pemimpin dalam suatu manfaat
tertentu.
3.
Penentuan posisi menurut penggunaan atau penerapan
Seperangkat
nilai-nilai penggunaan atau penerapan inilah yang digunakan sebagai unsur yang
ditonjolkan dibandingkan pesaingnya,
4.
Penentuan posisi menurut pemakai
Ini
berarti memposisikan produk sebagai yang terbaik untuk sejumlah kelompok
pemakai. Dengan kata lain pasar sasaran lebih ditujukan pada sebuah atau lebih
komunitas, baik dalam arti sempit maupun dalam arti luas.
5.
Penentuan posisi menurut pesaing
Disini
produk secara keseluruhan menonjolkan nama mereknya secara utuh dan
diposisiskan lebih baik daripada pesaing. Misalnya: Lion Country Safari dapat
beriklan memilk lebih banyak macam binatang jika dibandingkan dengan Japanese
Deer Park.
6.Penentuan
posisi menurut kategori produk
Disini
produk diposisikan sebagai pemimpin dalam suatu kategori produk.
7.
Penentuan posisi harga atau kualitas
Disini
produk diposisikan sebagai menawarkan nilai terbaik.
BAB III
PEMBAHASAN
Strategi STP (Segmentation, Targetting, Posittioning) lembaga pendidikan 1 tahun
(Institute Komputer dan Perhotelan Indonesia) Pekanbaru
Dalam ilmu marketing
kita mengenal STP dan 4P sebagai strategi pemasaran produk ataupun jasa. STP
adalah singkatan dari Segmentation, Targeting dan Positioning sedangkan 4P
adalah singkatan dari keempat unsur dalam marketing mix, yakni Product, Price,
Place dan Promotion. STP dan 4P akan selalu muncul dalam marketing, apa pun
konteksnya.
3.1
Gambaran umum perusahaan
IKPI
singkatan dari Institute Komputer dan Perhotelan Indonesia adalah sebuah
lembaga pendidikan 1 tahun yang berada di Pekanbaru – Riau. Tepatnya berada di
Jl. Jend. Sudirman No. 419 B , IKPI berdiri sejak Tahun 1998, Dulu IKPI tidak
menerima mahasiswa tetapi IKPI hanya mengadakan Pelatihan-pelatihan saja. Nah setelah di latih IKPI juga
memagangkan para diklat. Untuk pemagangan IKPI memberikan dua alternatif
tempat magang yaitu magang di Dalam negeri dan Magang di Luar Negeri.
Untuk magang di dalam negeri yaitu disekitar Pekanbaru dan Untuk magang di Luar
Negeri itu di Malaysia.
Jurusan
yang tersedia ada 8 jurusan diantaranya :
·
Perhotelan,
Teknik Informatika, Manajemen Bisnis, sekeratris Perbankan, Akuntansi Bisnis,
Photography, Kapal Pesiar dan Cheff
3.2
Segmentasi pasar (Segmentation)
Dalam
mensegmentasikan pasarnya institute komputer dan perhotelan Indonesia pekanbaru
atau di singkat IKPI PEKANBARU memiliki kriteria tertentu agar menempatkan
jasanya dalam posisi yang baik. Kriteria yang digunakan dalam menentukan segmen
pasar yang dilayani menggunakan beberapa dasar antara lain:
a.
Segmen Manusia
Usia : 15 tahun s/d 25
tahun
Jenis kelamin : laki –
laki dan perempuan
Pendidikan : SMA
sederajat
Agama : Semua Agama di
Indonesia
Suku : Semua Suku di
Indonesia
b.
Segmen Wilayah
Seluruh wilayah Riau,
KEPRI, Hingga Sumatera Barat
c.
Segmen penghasilan penduduk
IKPI pekanbaru
meletakkan segmentasi penghasilan penduduk adalah menengah kebawah, karna itu
IKPI pekanbaru menetapkan harga kuliah 1 tahun dengan biaya murah dan dapat
dicicil. Biaya tersebut antara lain perjurusan dengan harga Rp. 10 hingga 20 juta
dan dapat dicicil hingga wisuda, dengan biaya dengan nilai tersebut sudah dapat
fasilitas antara lain :Jas / almamater, buku diktat selama setahun, biaya
gedung, dan biaya lainya, kecuali biaya wisuda.
3.3 Target (Targetting)
Target
dari pasar IKPI PEKANBARU adalah dari kalangan menengah kebawah, karena jika
melihat dari pilihan Jurusan IKPI PEKANBARU, biaya kuliah perjurusan mulai dari
Rp. 10.000.000 s/d 20.000.000 selama satu tahun dan biaya kuliah bisa dicicil
sampai dengan wisuda. Target pasar IKPI berikutnya merupakan lulusan SMA
sederajat yang ingin kuliah cepat dapat skill dan ingin cepat masuk ke dunia
kerja, karna perkuliahan di IKPI hanya selama 1 tahun.
Selain itu IKPI PEKANBARU memiliki
program jurusan yang tidak dimiliki oleh lembaga lain contohnya seperti jurusan
chef dan jurusan perhotelan selain itu juga proses belajar perkuliahan di ikpi
hanya menjurus kepada skill contohnya dalam meteri yang diberikan adalah materi
yang langsung bersangkutan dengan jurusan yang diambil, itu membuat nilai
tambah untuk IKPI dalam memenuhi target pasar,
3.4 Posisi (Posittioning)
IKPI PEKANBARU adalah lembaga
pendidikan 1 tahun dengan berbagai jurusan, IKPI PEKANBARU memposisikan dirinya
yang mempunyai satu-satunya jurusan yang tidak dimiliki lembaga lain, IKPI
PEKANBARU berdiri dengan MOTTO
“ KULIAH SINGKAT KERJA PASTI” karna ikpi bekerja
sama dengan DISNAKER Kota Pekanbaru dan perusahaan perusahaan serta hotel hotel
di pekanbaru guna menunjang mahasiswa IKPI setelah lulus ditempatkan kerja di
perusahan atau hotel-hotel yang telah bekerja sama, itu yang membuat IKPI
pekanbaru berbeda dengan Lembaga pendidikan 1 tahun lainya yang berada di Kota
pekanbaru.
BAB
IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil
penelitian serta analisis
dari kegiatan strategi pemasaran yang dilakukan oleh
lembaga pendidikan IKPI PEKANBATU maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Segmenting
yang dilakukan oleh IKPI PEKANBARU menggunakan beberapa dasar segmentasi antara
lain:
a. Segmen
manusia /demografi
b. Segmen
wilayah/geografis
c. Segmen
penghasilan konsumen / psikografis
2.
Dalam menentukan target IKPI pekanbaru
membuat program yang tidak dimiliki oleh lembaga pendidikan 1 tahun lainya
contohnya seperti jurusan chef dan perhotelan, serta proses pembelajaranya
hanya menjurus kepada skill yang siap
terjun kedunia kerja.
3.
IKPI PEKANBARU memposisikan dirinya yang mempunyai
satu-satunya jurusan yang tidak
dimiliki lembaga lain, IKPI PEKANBARU berdiri dengan MOTTO “ KULIAH SINGKAT
KERJA PASTI” karna ikpi bekerja sama dengan DISNAKER Kota Pekanbaru dan
perusahaan perusahaan serta hotel hotel di pekanbaru guna menunjang mahasiswa
IKPI setelah lulus ditempatkan kerja di perusahan atau hotel-hotel yang telah
bekerja sama, itu yang membuat IKPI pekanbaru berbeda dengan Lembaga pendidikan
1 tahun lainya yang berada di Kota pekanbaru.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang telah dilakukan, maka penulis memberikan beberapa saran
sebagai berikut :
1. Penerapan strategi
pemasaran (segmenting, targeting dan
positioning) yang selama ini
telah dilakukan IKPI PEKANBARU sudah cukup
sesuai, namun hendaknya perusahaan memperluas daerah
pemasaran yang akan dibidiknya mengingat
telah banyaknya bermunculan
lembaga-lembaga pendidikan yang ada di Pekanbaru.
2. IKPI
PEKANBARU hendaknya meningkatkan lagi kualitas produk jasa yang ditawarkan dan
meningkatkan informasi tentang keunggulan produk tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
2.
eprints.uny.ac.id/8708/3/bab%202%20-09410134003.pdf
4.
www.ikpipekanbaru419.wordpress.com
No comments:
Post a Comment